Hi Moms, pernah dengar apa yang dimaksud dengan kemampuan visual spasial? akhir-akhir ini saya mencari lebih banyak lagi dan belajar lebih banyak lagi tentang yang satu ini untuk semakin mengenal C1’s strength salah satunya yakni di bagian visual spasial. Kenapa sih saya curious banget? iya, karena menurut saya innate ability tanpa didampingi dengan suasana yang mendukung, nurture selanjutnya, dll akan percuma. Kesimpulan saya kurang lebih demikian , setiap manusia terlahir dengan innate ability yang berbeda , processing speed , dll yang berbeda-beda. Apabila diletakan di tempat yang tepat dan dipupuk tentunya akan berbuah dan semakin berkembang. Tapi, kalau dibiarkan saja kayak tanaman liar, ya sudah begitu saja….dan mungkin malah tidak mendapatkan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Busettt yaa bumil, pagi-pagi udah beranalogi aja…hahaha iya, di rumah saya kalau bicara sama suami saya dan C1 itu memang perlu dan penuh analogi…jadi saya belajar juga deh hahaha..
Salah satu hal yang memang saya dan suami notice (tapi baru sadar) tentang C1 ialah ia naturally suka sekali puzzle, tangram,maze, challenges model-model begitu deh….nah yah sesuai dengan prinsip Montessori , saya selalu berusaha mengikuti lead dia. Jadi ketika saya lihat dia suka, saya berikan lagi dan lagi…Kali ini saya mau share tentang kemampuan visual spasial. Apakah itu? diperlukan untuk apa? apakah bisa diasah? apakah betul anak laki-laki memiliki kemampuan visual spasial lebih dibandingkan anak perempuan? Yukk bahas bareng!
Apasih kemampuan visual spasial?
Kemampuan seseorang menggunakan mental nya (abstrak) untuk memanipulasi benda / gambar 2 dimensi dan 3 dimensi.
Bagaimana cara mengetahuinya?
Biasanya dapat terdeteksi dan terukur kemampuannya saat mengikuti test kognitif yang detil dan memiliki sub-bagian visual spasial.
Apa pentingnya kemampuan visual spasial ya?
Kemampuan visual spasial itu banyak diperlukan di kehidupan sehari-hari loh, mulai dari membaca peta, menyusun ruangan, menyusun isi lemari, dll
Selain itu kemampuan visual spasial sangatlah penting dalam belajar matematika. Riset menyatakan bahwa kemampuan matematika seseorang berhubungan dengan kemampuan visual spasialnya juga.
Selain itu kemampuan visual spasial jugalah diperlukan dalam bidang STEM (Science, Technology, Engineering, Math) .
Apakah anak laki-laki lebih cenderung memiliki kemampuan visual spasial dibandingkan anak perempuan? jawabannya tidak ya Moms
Apakah kemampuan ini dapat ditingkatkan?
Menurut studi, memang ada yang namanya innate ability dan setiap orang berbeda-beda . Namun dengan kesabaran orang tua tentunya bisa meningkatkan kemampuan apapun juga termasuk yang satu ini. Mungkin kalau yang memiliki talent dibidang ini begitu sekali lihat langsug “get it” & resolve the problems dan juga hanya dibutuhkan 1-2 kali penjelasan atau pengulangan. Namun ada juga yang memerlukan pengulangan >>10 kali. Tapi, ga masalah ya Moms, meskipun kita perlu bersabar dan mengulang-ulang ke si kecil, percaya deh itu tetap lebih baik daripada ga di stimulasi sama sekali. Perlu diingat juga bahwa setiap anak memiliki kesukaan yang berbeda-beda kan, tapi sebagai orang tua boleh dong kalau kita ingin mengenalkan/ expose anak ke banyak hal, baru ketika kita ketahui yang ia sukai dibimbing lebih di area tersebut. Ya ga?
Selain itu menurut saya yang penting banget ini tahanlah diri dari membandingkan si kecil dengan temannya. Yes, termasuk teman seusia di sekolahnya! mengapa? karena meskipun usia nya sama tapi setiap anak berbeda. Jadi menurut saya, ga akan beneficial membandingkan anak dengan teman-temannya meskipun usianya sama. Usia kronologis bukan patokan , lebih merupakan guideline saja ya Moms.
Next, I will try to share about age grouping learning vs ability-based learning ya! yang menurut saya beneficial selama ini untuk saya sendiri adalah fokus pada anak sendiri dan observasi serta mengikuti kesukaan anak kita dan nurture dari situ. Itu fokus nomor satu kita sebagai home educator ya!
Nah , ada berbagai kegiatan di rumah yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan visual spasial anak seperti bermain puzzle (tidak hanya jigsaw puzzle ya), balok, tangram, origami, bermain musik, mengajak anak membaca peta, dll.
Kali ini saya share kegiatan C1 bermain tebak-tebakan jumlah balok menggunakan balok-balok dari Spielgaben V4 ya!
Anda dapat mulai memberi undangan menebak jumlah balok dari yang paling sederhana terlebih dahulu baru perlahan ditambah jumlah baloknya, bahkan disusun . Ide lainnya, anda dapat meminta anak sketch balok-balok ini ya! Have Fun #SpielgabenWithIMC