Introduction to Batik Indonesia

(Pengenalan Terhadap Batik Indonesia)

Dear IMC-ers, IndonesiaMontessori.com mengucapkan selamat hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 70 untuk kita semua! MERDEKA! DIRGAHAYU RI! Happy Independence Day to All of Us! Cheers!!!!

Pada kesempatan ini MomC selaku pecinta Batik Indonesia ingin mengenalkan C dengan motif-motif batik Indonesia yang terkenal pada umumnya di Indonesia.

Dengan menggunakan kartu nomenklatur 3 bagian Montessori ini, si kecil dapat dikenalkan terhadap puluhan jenis motif-motif batik di Indonesia.  Sekalian juga kita dapat berbicara mengenai batik Indonesia yang telah ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 2009 yang lalu sebagai salah satu world heritage. 

The techniques, symbolism and culture surrounding hand-dyed cotton and silk garments known as Indonesian Batik permeate the lives of Indonesians from beginning to end: infants are carried in batik slings decorated with symbols designed to bring the child luck, and the dead are shrouded in funerary batik. Clothes with everyday designs are worn regularly in business and academic settings, while special varieties are incorporated into celebrations of marriage and pregnancy and into puppet theatre and other art forms. The garments even play the central role in certain rituals, such as the ceremonial casting of royal batik into a volcano. Batik is dyed by proud craftspeople who draw designs on fabric using dots and lines of hot wax, which resists vegetable and other dyes and therefore allows the artisan to colour selectively by soaking the cloth in one colour, removing the wax with boiling water and repeating if multiple colours are desired. The wide diversity of patterns reflects a variety of influences, ranging from Arabic calligraphy, European bouquets and Chinese phoenixes to Japanese cherry blossoms and Indian or Persian peacocks. Often handed down within families for generations, the craft of batik is intertwined with the cultural identity of the Indonesian people and, through the symbolic meanings of its colours and designs, expresses their creativity and spirituality. (sumber : UNESCO.org)

Dapat diceritakan kepada si kecil pula sedikit banyak mengenai sejarah batik, ada berbagai cara pembuatan batik yakni batik tulis , batik cap dan sekarang juga cukup banyak batik kombinasi yang tentunya disesuaikan dengan tuntutan dan kemajuan jaman. Masing-masing proses memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing tentunya dan memiliki market yang berbeda-beda. Seiring dengan perkembangan jaman, Kakeknya MomC dulunya membuat batik tulis, lalu karena waktu yang diperlukan untuk membuat batik tulis cukup lama, sehingga digunakan juga proses batik cap. Selanjutnya mengikuti perkembangan jaman, selanjutnya diteruskan dan dikembangan oleh ayahnya MomC (GrandpaC) dibuat juga batik kombinasi sampai tekstil kain bermotif batik.

Demikian beberapa foto contoh kain bermotif batik bolak balik yang di buat oleh GrandpaC.

Serta foto fashion show oleh designer Indonesia di Hongkong, IKA menggunakan kain bolak balik bermotif batik karya GrandpaC. 

Nah, bisa juga ditiru ide prakarya kegiatan dalam rangka 17 Agustus-an keren dari Mom Ema Amalia, bunda dari Diyang yang membuatkan boneka kertas yang menggunakan pakaian batik , lucu dan keren! bisa di buat berbagai macam pakaian untuk paper doll nya yang nantinya si kecil bisa berimajinasi bongkar pasang sesuai keinginan 🙂

klik di sini untuk download printable gratis Batik Indonesia IndonesiaMontessori.com

Selain itu, Mom Ema Amalia , bunda dari Diyang juga menyiapkan kegiatan mencocokan motif (matching pattern) yang ia buat dari berbagai jenis kertas kado. Seru dan kegiatan ini bisa diberikan ke anak usia ~18 bulan ke atas, yuk dicoba!

Yuk , unduh dan cetak kartu 3 bagian nomenklatur montessori gratis bertemakan motif batik-batik di Indonesia , klik di sini untuk download printable gratis Batik Indonesia IndonesiaMontessori.com