Mommies ada yang punya pengalaman menghadapi anak yang takut gelap nggak?
Beberapa waktu ini, saya lagi melatih anak untuk mulai tidur sendiri. Tapi begitu lampu dimatikan, dia kelihatan takut dan cemas nih, mom. Ujung-ujungnya minta lampunya dinyalakan lagi. Nggak jarang juga saya jadi mesti nemenin dia bobo dulu baru ditinggal.
Meski belum berhasil membuat anak nyaman tidur sendiri, saya secara konsisten melakukan upaya-upaya ini nih, mom dengan harapan supaya dia bisa menghadapi ketakutannya dan mau bobo sendiri.
1. Buat jadwal yang rutin
Saya selalu membiasakan anak untuk cuci kaki, cuci tangan, dan sikat gigi setiap jam 8 malam. Maksudnya supaya anak-anak paham nih kalau sudah waktunya tidur. Dan karena masih ‘agak sore’ saya berharapnya mereka nggak merasa cemas karena hal ini itu.
2. Mengkondisikan kamar
Setelah selesai bersih-bersih, saya ajak anak untuk mengkondisikan kamar. Membersihkan kasur, menata bantal, menyalakan lampu tidur, dan lain sebagainya. Pokoknya supaya kondisi kamar terasa nyaman buat tidur. Dan nggak lupa, ajak anak untuk baca doa juga.
3. Memberikan pengertian
Sehabis berdoa, saya biasa ingatkan anak kenapa sih kok kita mesti berdoa. Saya juga selalu bilang dengan berdoa Tuhan akan selalu menjaga kita, termasuk saat tidur. Secara nggak langsung, sebenarnya saya sedang memberi mereka pengertian kalau mereka akan tetap aman, nggak ada hal buruk yang perlu dikhawatirkan. Bahkan saat mamanya pergi pun, mereka tetap aman.
4. Jangan menolak perasaan anak
Takut gelap di usia ini sebenarnya adalah hal yang normal kok, mom. Ini bukan hal konyol ataupun memalukan. Jadi jangan sampai kita ‘menertawakan’ rasa takut anak ya. Apalagi menakut-nakutinya, seperti “kalau nggak tidur-tidur nanti Casper muncul lho” dan sejenisnya.
Justru kita perlu memberi pengertian supaya anak bisa menyadari perasaannya dan kasih tahu juga gimana cara mengatasinya.
5. Tanyakan apa yang membuat mereka takut
Kadang nih meskipun udah dikasih pengertian, anak tetep aja masih takut. Kalau begini, biasanya saya tanyakan lagi sebenarnya apa sih yang ditakutkan.
Kalau jawabnya takut gelap, saya akan jawab “itu lampu tidur sudah dinyalakan”. Tapi kalau jawabannya takut ada hantu, pencuri, dan lain-lain, saya biasanya ajak mereka berdoa lagi. Dan kasih tahu kalau pintu rumah sudah dikunci jadi pencuri nggak bisa masuk.
Intinya adalah coba memahami perasaan anak dan berikan penalaran logis untuk mengatasi rasa takutnya.
6. Jangan ‘mendukung’ ketakutannya
Maksudnya jangan memberikan gestur seolah-olah kita ikut percaya dengan apa yang anak takutkan. Misalnya dengan menengok ke kolong tempat tidur, melihat ke langit-langit rumah, atau mengintip jendela untuk memastikan tidak ada hantu dan sebagainya.
Hal-hal justru membuat anak semakin percaya kalau imajinasi mereka itu nyata.
7. Ajarkan mereka untuk berani
Saya paham betul kalau anak butuh waktu supaya anak bisa mengatasi ketakutannya. Selama proses ini, selalu dampingi anak dan encourage mereka untuk lebih berani lagi. Kalau saya dengan berkali-kali mengingatkan kalau Tuhan akan selalu menjaga mereka, sekalipun dalam gelap.
Juga terus mengingatkan kalau mama dan papanya ada di kamar sebelah jadi mereka nggak perlu khawatir soal apapun.
Mommies, inilah cara saya untuk mengajarkan anak supaya bisa mengatasi perasaan takut gelap. Kalau sampai poin ke-7 belum berhasil, ya saya ulang lagi sih mulai poin pertama haha. Kalau mommies punya cara lain apa nih?