Setiap kali anak-anak tidur, saya suka lihatin mereka ternyata udah besar ya. Dulu mau minta apa-apa mesti nangis, sekarang kalau haus udah bisa ambil minum sendiri, udah bisa pakai baju sendiri. Seneng banget saya lihatnya tapi jujur kadang pun saya juga kangeeeen banget masa-masa dimana mereka masih ‘nempel’ banget sama orangtuanya.
Ah jadi terharuuuu….
Tapi balik lagi sih, saya juga tiap hari berdoa semoga anak-anak bisa tumbuh jadi anak yang mandiri, bisa hidup dengan baik, bahagia, sehat. Ah panjaaaang mah kalau doa buat anak. Ya kan, mom?
Jadi selain coba mengajarkan disiplin, saya pun juga mendorong mereka supaya mandiri. Itu sebabnya saya juga nggak segen membiarkan mereka ‘kesulitan’, saya biarin aja mereka berusaha dulu. Kalau sudah mentok dan memang nggak bisa, baru nih saya turun tangan.
Nah, kalau ini adalah beberapa cara saya supaya anak-anak mandiri. Silakan ditiru kalau berkenan!
1. Beri Kesempatan untuk Merasa ‘Sulit’
Seperti yang udah saya sebut, mom. Saat melihat anak kesulitan, buku tutup botol misalnya ya, saya nggak langsung bantu.
Saya lebih kasih mereka kesempatan untuk merasakan kesulitan itu. Bukan karena saya nggak peduli, tapi karena saya ingin mereka menemukan caranya sendiri. Secara nggak langsung, sebenernya ini juga membantu mereka mengontrol emosi, melatih kreativitas, dan mengasah critical thinking.
Saya juga sering bilang sama mereka kalau coba dulu, usaha dulu, baru minta tolong sama orang lain. Jangan langsung minta tolong sebelum dicoba.
2. Beri Mereka Kepercayaan dan Tanggung Jawab
Sering kali orangtua emang gatel kalau anaknya nggak sat set. Hahaha tapi itulah anak-anak. Mereka ini bukan orang dewasa versi mini, tapi mereka adalah sosok yang memang masih belajar dan terus tumbuh.
Untuk itu, beri mereka tanggung jawab yang kiranya bisa mereka lakukan. Dan percayalah mereka bisa melakukannya tanpa campur tangan mommies dan daddies.
Mereka nggak harus bisa memotong wortel dengan presisi dan masak sop ayam di dapur. Mari kita mulai dengan hal-hal yang bisa mereka lakukan, mengemas tas sekolah misalnya. Atau mengisi botol minumnya.
3. Biarkan Mereka Membuat Keputusan
Di sini ada yang suka gemes ngelihat anaknya makan lauk dulu, sayur dulu, baru nasinya?
Awalnya saya pun begitu. Saya pikir kenapa sih nak kok nggak dimakan barengan. Ambil sayurnya, lauknya, dan makan bareng nasinya. Kan enak…
Itu pikir saya. Tapi setelah saya pikir-pikir lagi, selama mereka menghabiskan makanannya dan melakukan pekerjaannya, bukankah itu hak mereka. Barangkali itulah yang membuat mereka merasa nyaman karena bisa merasakan rasa sayur, ikan, dan nasi dengan ‘utuh’.
Jadi untuk urusan seperti ini, biarlah mereka membuat keputusan sendiri ya, mom. Hingga suatu saat nanti mereka tumbuh dan membuat keputusan besar dalam hidup, tetaplah tugas orangtua adalah untuk memberi pertimbangan dan mendukung keputusannya. Bukan mengintervensi hanya karena seleranya beda dengan kita.
4. Jangan Membesar-besarkan Masalah
Anak mungkin akan membuat kesalahan dalam perjalanannya untuk belajar mandiri. Dan sesungguhnya itu bukan masalah.
Mereka bisa saja menumpahkan air dan memecahkan gelas saat ambil minum sendiri. Tapi ya sudahlah… sebab bagaimanapun mereka sedang belajar. Dengan adanya kejadian, porsi orangtua adalah untuk mengarahkan agar lain kali ia memegang gelas lebih erat soalnya pecahan kaca bisa saja melukai mereka.
Dan saat membuat kesalahan, ini pun bukan hal mudah bagi mereka. Bisa saja mereka merasa gagal, takut, dan sebagainya, Untuk itu, sebagai orangtua kita mesti lebih berempati dan memahami apa yang mereka rasakan. Bukan justru memarahi dan membesar-besarkan masalah.
5. Tunjukkan Caranya
Ingat ya mom, anak-anak bukanlah orang dewasa versi mini.
Sebelum nantinya mereka tumbuh jadi pribadi yang mandiri, mereka perlu belajar dan berlatih. Akan ada kali pertama mereka belajar sesuatu yang sama sekali baru bagi mereka.
Untuk itu tidak ada salahnya untuk membantunya dengan menunjukkan bagaimana cara melakukannya. Selanjutnya biarkan mereka bereksplorasi dengan ‘cara mereka sendiri’. Jangan terlalu dibatasi selagi masih dalam koridor yang aman. You name it..
Inilah 5 cara melatih anak supaya mandiri sejak dini versi saya. Kalau mommies punya cara apa lagi nih?