Memberikan ‘tugas rumah’ ke anak masih sering dianggap terlalu berlebihan karena mereka dianggap masih terlalu kecil. Padahal membagi pekerjaan rumah dengan anak sebenarnya perlu diterapkan oleh setiap keluarga lho, mom.
Hmmm… sebenarnya ini bukan perkara tega-nggak-tega atau semacamnya. Sebab membagi pekerjaan rumah dengan anak bisa menjadi salah satu cara orangtua untuk membangun rasa tanggung jawab dan empati pada anak. Lebih dari itu, kegiatan ini merupakan kesempatan bagi mereka untuk belajar mengatur, merawat, dan menyelesaikan urusannya sendiri.
Untuk itu, nggak ada salahnya mendorong anak membantu beberapa pekerjaan rumah, mom. Tentu pembagiannya perlu disesuaikan dengan kemampuan dan usianya. Menurut pakar parenting, Naomi Richards, pembagian ini bisa dimulai sejak anak berusia 3 tahun!
Mau tahu nggak manfaat dan bagaimana pembagiannya? Simak artikel ini sampai selesai, ya!
Manfaat Membagi Pekerjaan Rumah dengan Anak
Nah, sebelum masuk ke pembagian tugas mommies mungkin perlu memahami dulu apa sih pentingnya dan apa manfaatnya membagi pekerjaan rumah dengan anak.
Seperti yang tadi saya udah bilang mom, ini bukan soal ‘kok tega amat sih jadi orang tua’ ya! Soalnya memberikan tanggung jawab pekerjaan rumah pada anak justru dapat membantunya belajar tentang apa saja yang perlu dilakukan untuk merawat diri sendiri, rumah, dan keluarga yang secara nggak langsung juga melatih kemampuannya untuk berempati dengan orang-orang di sekitarnya.
Selain itu, kegiatan ini juga melatih anak dalam mengembangkan keterampilan mereka dalam berkomunikasi, bernegosiasi, dan bekerja sama. Dan yang paling mendasar adalah membangun rasa tanggung jawab pada dirinya dan ini sangat bisa diterapkan dalam berbagai hal dalam kehidupannya.
Membagi Pekerjaan Rumah Berdasar Usia Anak
Membagi pekerjaan rumah dengan si kecil tentu harus disesuaikan dengan kemampuan dan tahapan usianya. Mommies juga mungkin butuh mengatur ekspektasi untuk hasil yang sempurna. Bagaimanapun ini semua adalah sebuah proses panjang bagi seluruh anggota keluarga untuk saling belajar.
Jadi, alih-alih mengharapkan hasil yang perfecto, yuk kita mulai aja dulu dari hal-hal sederhana.
1. Toddlers
- Mengembalikan buku ke raknya
- Merapikan mainan kalau sudah selesai
- Memasukkan baju kotor ke keranjang
- Membantu orangtua menata tempat tidur
- Mencuci tangan setelah bermain
2. Preschoolers
- Merapikan tempat tidurnya sendiri
- Mengambil minum sendiri setelah selesai makan
- Meletakkan piring kotor ke bak cuci piring
- Memberi makan hewan peliharaan
- Menyiram bunga di kebun
3. Elementary
- Mencuci piring bekas makannya
- Membantu menyapu lantai
- Membuang sampah ke bak sampah
- Menata meja belajarnya sendiri
- Merapikan lemari baju sendiri
4. Pre-adolescents
- Membantu menjemur baju
- Membersihkan lantai dan karpet
- Mencuci sepeda sendiri
- Membuat cemilan atau makanan sederhana
- Membersihkan toilet
5. Teenagers
- Menjaga adik
- Membuat makanan sendiri
- Pergi berbelanja
- Mencuci dan seterika baju sendiri
- Menyusun rencana dan agenda untuk dirinya sendiri
Nah, itulah beberapa contoh pembagian pekerjaan rumah sesuai usia anak. Jangan lupa untuk mengapresiasi usaha mereka ya, mom. Daaaan nggak ada salahnya set your expectations lower yah, mom. Ajarkan, jelaskan, dan berikan pemahaman. Kalau hari ini belum berhasil. maka ulang lagi dan ulang lagi. Semangaaaaat!