Dear IMC Mommies, can you believe? I had been here for the past 11 years? thank you for more than 60.000 subscribers di IndonesiaMontessori.com setelah maju mundur cukup lama saya ingin sharing untuk awareness (even more) tentang hal yang saya pelajari selama 8 tahun terakhir…dengan harapan kontribusi ini bisa membantu orang tua dan edukator dalam membersamai anak masing-masing yang kita acknowledge unik menurut versi mereka masing-masing.
Nah, apakah kejadian di bawah ini familiar?
*Menghabiskan waktu berjam-jam untuk buat tugas sederhana hanya untuk make sure hasilnya sempurna.
*Menghapus & merobek hasil karyanya berkali2
*Menolak mencoba olah raga atau permainan baru karena belum mahir.
*Extremely spesifik dengan pengaturan hal-hal tertentu (terkesan rigid).
Pada anak cerdas istimewa dan berbakat istimewa (Gifted and Talented) , mereka prone untuk adopsi sikap perfeksionisme…ada 2 macam tipe perfeksionisme (supaya kita aware apakah ini green or red flags yah mumm..)
Perfeksionisme sehat :
Ketika seorang anak mendapatkan hasil kurang memuaskan dan termotivasi untuk practice more dan bangkit lagi..upayanya gigih dan ada resiliensi saat menghadapi kegagalan. This is good ๐
GREEN FLAG, intinya ketika mereka menggunakan kegagalan sebagai motivasi dan dapat bangkit lagi…
Perfeksionisme tidak sehat:
Ketika anak berusaha mencapai standar yang tidak realistis, tidak fleksible didorong rasa malu / takut kalau saja gagal mencapai goal nya.
Berujung ke prokrastinasi (menunda-nunda pekerjaan), menolak tantangan, ANxiety/cemas berlebihan โ terkait dengan โsakitโ yang muncul di tubuh.
RED FLAG karena terkadang hal ini adalah “excuses” untuk anak-anak untuk tidak mau mencoba dan tidak mau pasang goal. Menghindari (avoid) tantangan karena merasa ga akan jadi nomor 1 di area tersebut (sudah biasa no.1ย di area yang ia pahami sangat…)
Strategi orang tua dan edukator
Biasakan / beri contoh daily konsep growth mindset (daya pikir bertumbuh) dan normalisasi MAKING MISTAKES…
*Contohkan healthy failure
*Puji & tekankan USAHA/effort
*Normalisasi berbuat salah (itโs TOTALLY HUMAN.)
“Embracing the challenge, welcoming the mistake, that is the path to growth.” โ reminder for us as well ๐
Beberapa hal yang bisa kita terapkan di ruang sekolah/ homeschool untuk memupuk growth mindset :
*Rubric-based assessment
*Open-ended project
*Pupuk lingkungan yang aman untuk gagal
“Terkadang CI+BI students sudah menaruh standard yang sangat tinggi pada dirinya sendiri…tugas kita sebagai edukator yang mengerti psikologis mereka bukan semakin menyalakan api perfeksionisme namun menjadi a safe place for them to grow, to try again, and to realize that their worth is not measured by how perfect their projects are. ” ~Elvina Lim Kusumo~


