Please read the following before you are giving your testimony about IMC.

  • I give my consent to have my testimony shared on any IMC platforms (online and print)
  • I agree to subject my testimony to editing for language and readability without compromising the accuracy of the testimony.
Strong Testimonials form submission spinner.

Required field

Menjadi Anak Kreatif karena IMC

Awal kenal IMC sejak bulan februari 2016 di usia afkar 20 tahun, dari awalnya cuma kepo lihat-lihat setiap kegiatan montessori dan akhirnya terjun ikut juga kegiatan montessori untuk afkar. Setiap Kegiatan IMC Challenge, kami pun selalu ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan challenge.

Belajar sambil bermain merupakan sesuatu hal yang lumrah namun belajar dan bermain dengan metode montessori memanglah suatu hal yang menakjubkan tidak semua tahu dan kenal montessori. Dulu saya pun tidak tahu dan kini pun menjadi suatu hal keharusan kmagar tetap konsisten dan komitmen dalam Montessori dan kami pun (saya dan afkar) semakin mencintai montessori. Sebagai Ibu Muda yang Menikah di Usia Muda (18thn) dulu saya sangat cuek soal parenting dan pendidikan hanya berpikiran “let it flow.. jalani aja toh nanti juga anak sekolah dapat guru yang baik dan bla bla bla” tetapi itu merupakan sesuatu hal yang bodoh dan tidak didasari dengan sesuatu yang meyakinkan membuat anak Suka dalam setiap kegiatan dan prosesnya.

Setelah mengenal montessori kami pun banyak belajar dan terus belajar tentang montessori. Belajar bersama agar meningkatkan bonding dalam setiap kegiatan yang mengasyikan bagi afkar.

Montessori membuat afkar belajar dan berfikir kreatif dan kritis , setiap kegiatan afkar selalu meminta dan mengulang kegiatan yang dia inginkan. Belajar sambil bermain dengan kegiatan yang melatih motorik kasar dan halus. Bermain sensory play dan bin yang membuat anak happy, kegiatan montessori di rumah yang banyak sekali manfaatnya, practical life yang berhubungan dengan kebiasaan anak dalam keseharian dirumah, membiasakan diri dalam membacakan buku, kegiatan STEAM (Sains , Technology, Engineering, Arts and Math) , bermain diluar rumah dan masoh banyak lagi kegiatan montessori lainnya . We Love Montessori.

Kegiatan Montessori yang paling afkar suka ialah Art (menggambar dan melukis adalah hal yang sangat afkar suka apalagi sekarang merupakan hobby bagi afkar, dari setiap hasil gambar yang berkarakter sesuai imajinasi nya), kegiatan Sensory play and bin, practical life , STEAM, dan masih banyak lagi yang afkar suka dan kegiatan Montessori ini tidak membosankan bagi afkar.

Montessori membuat kita mempunyai banyak teman dari berbagai provinsi, dan budaya yang berbeda, Walaupun melalui Media Sosial kami pun berinisiatif menjalin silaturahim bersama para mommy montessori yang lain, selain bisa playdate, kami pun bisa bertukar pikiran dan pengalaman. Terimakasih Indonesia Montessori Club.

Alhamdulillah bulan mei akhir ini afkar sebentar lagi menginjak usia 4 tahun, tak terasa setiap tumbuh kembang nya membuat kami bangga, belajar dari metode Montessori selama hampir 2 tahun setengah 😍 sukses selalu Indonesia Montessori Club.

@ummiafkar

Asri Dewi Suprianti
SAHM (Stay at Home Mommy)
Tasikmalaya

IMC Sangat Menginspirasi untuk semua Ibu

Sejak saya menemukan IMC di facebook dulu, saya penasaran masuk ke websitenya dan ternyata sangat banyak ilmu didalamnya.
Saya sangat bersyukur pada Tuhan ada Ibu seperti Mom C1 dan C2 ini sebagai founder IMC, mau berbagi.. dan postingannya selalu bermanfaat buat orang lain.
Dengan berkenalan dengan IMC ini, pola pikir saya berubah dalam mendidik anak. Melalui buku aktivitas IMC, kita praktekkan sudah membuat anak belajar.. walaupun itu seperti bermain, itu sudah melatih motorik halus, motorik kasar, strimulasi bahasa dan otak.

Dan satu hal dengan IMC ini membuat saya sebagai working Mom semakin kreatif dan lebih sabar menghadapi anak.

Terima kasih IMC. 🙂 <3 😉

Susilawaty Harianja
Working Mom
Tangerang Selatan, Indonesia

Menjadi Anak Kreatif karena IMC

Awal kenal IMC sejak bulan februari 2016 di usia afkar 20 tahun, dari awalnya cuma kepo lihat-lihat setiap kegiatan montessori dan akhirnya terjun ikut juga kegiatan montessori untuk afkar. Setiap Kegiatan IMC Challenge ,kami pun selalu ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan challenge.

Belajar sambil bermain merupakan sesuatu hal yang lumrah namun belajar dan bermain dengan metodo montessori memanglah suatu hal yang menakjubkan tidak semua tahu dan kenal montessori. Dulu saya pun tidak tahu dan kini pun menjadi suatu hal keharusan kmagar tetap konsisten dan komitmen dalam Montessori dan kami pun (saya dan afkar) semakin mencintai montessori. Sebagai Ibu Muda yang Menikah di Usia Muda (18thn) dulu saya sangat cuek soal parenting dan pendidikan hanya berpikiran “let it flow.. jalani aja toh nanti juga anak sekolah dapat guru yang baik dan bla bla bla” tetapi itu merupakan sesuatu hal yang bodoh dan tidak didasari dengan sesuatu yang meyakinkan membuat anak Suka dalam setiap kegiatan dan prosesnya.

Setelah mengenal montessori kami pun banyak belajar dan terus belajar tentang montessori. Belajar bersama agar meningkatkan bonding dalam setiap kegiatan yang mengasyikan bagi afkar.

Montessori membuat afkar belajar dan berfikir kreatif dan kritis , setiap kegiatan afkar selalu meminta dan mengulang kegiatan yang dia inginkan. Belajar sambil bermain dengan kegiatan yang melatih motorik kasar dan halus. Bermain sensory play dan bin yang membuat anak happy , kegiatan montessori di rumah yang banyak sekali manfaatnya, practical life yang berhubungan dengan kebiasaan anak dalam keseharian dirumah, membiasakan diri dalam membacakan buku, kegiatan STEAM (Sains , Technology, Engineering, Arts and Math) , bermain diluar rumah dan masoh banyak lagi kegiatan montessori lainnya . We Love Montessori.

Kegiatan Montessori yang paling afkar suka ialah Art (menggambar dan melukis adalah hal yang sangat afkar suka apalagi sekarang merupakan hobby bagi afkar, dari setiap hasil gambar yang berkarakter sesuai imajinasi nya), kegiatan Sensory play and bin, practical life , STEAM, dan masih banyak lagi yang afkar suka dan kegiatan Montessori ini tidak membosankan bagi afkar.

Montessori membuat kita mempunyai banyak teman dari berbagai provinsi, dan budaya yang berbeda, Walaupun melalui Media Sosial kami pun berinisiatif menjalin silaturahim bersama para mommy montessori yang lain, selain bisa playdate, kami pun bisa bertukar pikiran dan pengalaman. Terimakasih Indonesia Montessori Club.

Alhamdulillah bulan mei akhir ini afkar sebentar lagi menginjak usia 4 tahun, tak terasa setiap tumbuh kembang nya membuat kami bangga ,belajar dari metode Montessori selama hampir 2 tahun setengah 😍 sukses selalu Indonesia Montessori Club.

@ummiafkar

Asri Dewi Suprianti
SAHM (Stay at Home Mommy)
Tasikmalaya

Belajar yang mengasyikkan…

Saat anak pertama saya masuk TK, saya sibuk layaknya ibu2 mencari sekolahan yang sesuai dengan keinginan dan sesuai budget. Setelah keliling di sekitar komplek rumah, koq gak ada yang sreg dengan TK yang ada, karena nyaris TK yang berada di sekitar rumah ini penekanan nya pada calistung. Sedangkan goal saya dan suami tidak mengarah ke sana. Kami lebih menekankan kepada sosialisasi, adab terhadap orang tua, teman, dll, kemandirian dan agama. Setelah hunting sana sini, dapatlah TK yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah dan setelah bertemu kepsek dan beberapa gurunya, saya dan suami berpikir ini mirip seperti keinginan kami. Masuklah si anak ke TK ini. Lama kelamaan saya pantau koq makin jauh ya pembelajaran di TK ini dengan tujuan awal kami, ditambah si anak ini mulai berulah, ya pulang sekolah jadi malas belajar, benci melihat buku bacaan dan sejuta alasannya. Hingga pada puncaknya, si abang (sebutannya di rumah) BAB di celana pada saat di kelas beberapa kali, dan dia juga melempar-lempar alat-alat sekolahnya. Dan sudah dapat saya tebak, besok dia bakal mogok sekolah. Dan ternyata benar ! Beberapa kali saya turutkan kemauannya untuk tidak sekolah, tapi saya juga kesulitan mengajak dia untuk belajar, maunya main terus.  Saya bujuk dengan sejuta rayuan dan iming2 ternyata tidak berhasil. Sepertinya ia muak dengan segala yang berhubungan dengan sekolah. Saya mencoba untuk berdiskusi dengan guru kelasnya pun juga tidak mendapat apresiasi dan feedback yang baik dari sekolahnya. Tepat 1 semester, saya keluar dari sekolah itu. Saya pikir untuk apa saya paksakan jika anak tidak happy berada di sekolah.

Setelah berada di rumah untuk beberapa hari, saya mencoba untuk cooling down situasi dan sedikit2 mencoba untuk mulai belajar lagi. Saya belikan tas baru, dan alat tulis baru untuk menyemangati dia belajar kembali. Tapi sia2, abang tetap kekeuh tidak mau berhubungan dengan kegiatan yang pernah ada di sekolah. Hari sabtu minggu saya dan ayahnya sengaja jalan ke toko buku, selain saya ingin mencari bacaan baru (saya maniak membaca buku :)), saya juga mencari ide bagaimana agar si abang ini mau belajar kembali. Saya ajak dia ke area buku anak2 dan kebetulan langsung masuk area buku tentang hewan. Abang pun tertarik dengan beberapa buku, diantaranya tentang dinosaurus. Kami pun membelikan buku2 yang abang minta. Ternyata minat abang akan hewan, lingkungan hidup, dan alam sangatlah besar, dibanding dengan yang lainnya.

Kebetulan juga sebenarnya saya sudah lama menjadi member IMC tapi tidak begitu aktif. Saya browsing mencari materi2 yang sesuai buat Abang, dan saya kembali mengaktifkan akun IMC ini. Ternyata banyak sekali materi2 yang saya yakin abang akan senang. Awalnya saya tidak memulai dengan pembelajaran calistung, saya memulai dengan pengelompokan hewan vertebrata, invertebrata, serangga dan arachnaid. Dengan berbekal mainan toob animal abang maka pembelajaran pun dimulai. Saya minta dia untuk mengambil dan membaca bersama buku2 yang kemarin di beli dan mulai dengan menghitung kaki yang dimiliki oleh setiap hewan, dilanjut dengan meraba punggungnya apakah ada tulang belakang atau tidak dan lanjut mengelompokkan. Hari pertama saya sukses belajar kurleb 1 jam dengan abang. Hari ke dua saya lanjut belajar, masih berhubungan dengan mainan toob animals, menghitung toob animals sampai 20, dilanjut dengan menggunting gambar hewan untuk di lem di buku gambar. Semuanya materi saya ambil dari IMC free printables, saya print dan kami kerjakan bersama. Abang pun lebih happy dengan pola belajar seperti ini. Karena dia suka sekali dengan hewan, sampai ia sudah memutuskan besar nanti dia pengen jadi dokter hewan. Saya merasa pola IMC ini bisa menjadi acuan untuk PAUD dan TK yang ada. Karena sistem belajar sambil bermain ya seperti ini. Sampai sekarang, saya sudah tidak kesulitan lagi untuk mengajak abang belajar. Saat ini abang saya masukkan ke Bimbingan baca tulis yang durasi belajarnya hanya 2 jam sehari dan seminggu hanya 3x. Dilanjut belajar di rumah dengan saya menggunakan file2 dari IMC. Bagi saya ini benar2 sangat membantu …. Terimakasih sekali untuk IMC.

Indirailjas
WAHM
Jakarta, Indonesia

Montessori, bekal yang baik untuk keluarga nomaden.

Jadi keluarga dengan tingkat pindah-pindah yang tinggi itu amat sangat merepotkan untuk saya pribadi apalagi untuk anak.
awalnya.

karena pekerjaan Papi blash mengharuskan untuk itu, oke kami coba dengan bahagia.

sejak usia Bless 18m aku dikenalkan dengan metode montessori, awalnya aku cuma tau kalo montessori cm sekedar buat2 mainan kreatif untuk anak, tempel2 gunting2. cuma itu

tapi lama kelamaan aku kenalan sama beberapa teman dirantau dulu, dia membuka wawasanku tentang luasnya montessori hingga aku akhirnya jatuh cinta💕

montessori buat aku adalah sebuah awal yg baik untuk anak2ku, terutama Bless yang waktu itu 18m usianya.
secara gak sadar semua hal yg dipraktekan itu remeh loh.
“apasih cuma tuang2, goalnya kan cm dia bisa tuang, dengan tidak tumpah!”
dulu aku cuma mikir sampe situ.

ternyataaaa…..
manfaat dari hanya sekedar tuang2 remeh itu aku dapatkan sekarang.
sejak baca buku #montessoridirumah aku sadar kalau pola belajar montessori itu sangat sederhana dan tepat sasaran tanpa membuat anak jadi bosan belajar bahkan membuatnya gemar belajar, karena tidak diminta belajar dengan kata BELAJAR yg menakutkan tapi diajak BELAJAR dengan cara yang menyenangkan bahkan sambil bermain sekalipun.

salah satu yg membuat aku melongo, tuang2 air dari kiri ke kanan, ini remeh banget.
tapi ternyata dampaknya LUASSSS.

tanpa disadari ini soal membentuk kebiasaan, anak terbiasa nantinya melakukan hal dr kiri ke kanan, spt membiasakan menulis kiri ke kanan.
lalu misalnya memindahkan barang dr atas ke bawah, ini membiasakan anak membaca dr atas ke bawah.
aku gak kepikiran sampe situ loh tujuannya, dulu.

lama2 aku makin tertarik dg tujuan terselubung yang kita cita2kan dalam sebuah kegiatan harian.

daaan, diusia 3tahun ini aku dapat hadiah banyaak banget dari anakku.
anakku jd lebih percaya diri, IYA aku pikir ini karena setiap dia sedang mengexplore ‘mainannya’ aku membiarkannya melakukannya dulu tanpa interupsi. gitu gak sih? 😄

dia jadi lbh mandiri, lihai menggunakan peralatan harian, dan sdh dapat kepercayaan membuat sesuatu yang mudah untuk dirinya sendiri, misalnya sdh bisa membuat teh manis sendiri, menyalakan lampu, membuka gembok dan menguncinya. dan banyak lagi.

montessori juga bukan hanya mengajarkan tentang keterampilan hidup tapi juga soal tanggung jawab, ada beberapa mainan yang berpotensi membuat kotor dan berantakan, setelah main bisa di lap dan dibereskan sendiri. atau perpaduan dg keterampilan hidup spt membereskan tempat tidur, mencuci mainan dll.

disamping itu, cara dia beradaptasi dg alam juga aku salut, di montessori juga aku mencoba mengajarkan tentang nature play sampe becek2an dan kotor kemana-mana 😂😂😂
dari pohon, daun, serangga, bunga,dll yg ada di alam perlahan dia explore sampai bukan hanya tau soal nama tapi pengetahuan lain pada benda tsb.

apa hubungannya dg nomaden?

aku jadi gak sulit mengajaknya berpindah2 tempat tinggal. dimanapun dia bisa hidup (kasarnya) dimanapun dia bisa belajar, gak pernah takut kotor dan bertanggung jawab untuk dirinya sendiri.

aku beruntung banget bisa kenal montessori sejak anak pertama, jadi untuk anak ke 2 aku sdh tau apa yg harus aku ajarkan!

Thanks IndonesiaMontessori 💕

Mak_Blash
Ibu Rumah Tangga
Solo

Bermain dan Belajar dengan “MONTESSORI DI RUMAH”

Sebelum punya buku ini saya sering membuka web IndonesiaMontessori.com kemudian memilih permainan yg kira-kira cocok untuk Aira. Kegiatan pertama yang kami coba adalah menggunakan jepitan baju. Sepertinya simpel tapi ternyata lumayan sulit dan menantang untuk Aira yang berusia 2 tahun. Dan disaat Aira berhasil menjepit untuk pertama kalinya rasanya sangat senang sekali. Saya sampai jingkrak jingkrak kesenangan..Karena itu lah saya memutuskan untuk membeli bukunya. Jika punya bukunya bisa dibaca urut halaman demi halaman. Jadinya lebih gampang menerapkan metode ini. Ada penjelasan konsep, bahan-bahan yang diperlukan dan juga beberapa tips.

Terimakasih mom vina @indonesiamontessori sudah membagi ilmu dan pengalamannya dan juga @penerbit_esensi yang telah mengemas buku ini menjadi menarik. Buku ini baru nyampe seminggu yang lalu tapi manfaatnya sangat terasa sekali. Bukan hanya Aira yang belajar, saya juga banyak belajar dari buku ini. 6 hari mempraktekkan @montessoridirumah Aira sudah ahli pincer grasp. Sebelumnya kadang suka lucu melihat Aira susah payah memungut butiran nasi yang jatuh di lantai saat makan. Selain itu buku ini juga pengalih Aira dari gadget. Mulai khawatir melihat Aira sampai menangis meminta gadget. Tapi sekarang dengan peralatan yang simpel yang ada di rumah Aira bisa bermain sambil belajar..

#IMCBookMontessoriDiRumah

Ria Daswan
IRT
Pekanbaru, Riau

Pendidikan untuk seluruh Kalangan

Pernah mendengar seorang ayah yang berkata, “Yah, pantes anaknya pinter, sekolahnya mahal, buku, mainannya mahal, stimulasinya beda” Kesannya pendidikan yang terbaik hanya diperuntukkan untuk orang orang berada yah ? Miris sekali mendengar perkataan itu, kata kata tersebut diucapkan dengan nada sedih dan pasrah akan pendidikan anaknya bukan marah atau rasa iri akan apa yang dimiliki orang lain.

Karena itu sungguh berterimakasih untuk Buku Montesorri di Rumah, Para Ibu dan Bapak dari berbagai kalangan kini dapat menstimulasi anak mereka dengan benda benda yang pada umumnya tersedia di rumah. Buku ini disambut dengan sharing sharing memberdayakan di Instagram dari beragam Ibu dari berbagai latar belakang sosial, ekonomi dan budaya. Mereka berbagi, bergerak menjadi para edukator untuk buah hati masing masing dan menyebarkan apa itu Montessori.

Saya pribadi sudah merasakan manfaat buku ini, bonding dengan anak semakin baik, konsentrasi serta fokusnya juga meningkat pesat, kemandiriannya yang bikin saya terkagum kagum karena jujur saya baru mampu melakukan apa yang dia bisa mungkin di usia 2 kali lipat bahkan lebih dari Sam (gak pernah nyangka anak saya bisa menggunakan pisau dengan mahir, dari iris ketimun sampai belah semangka, jangan harap saya yang dulu mempercayakan anak saya menggunakan pisau, main adonan kue serta rebus spagethi sambil dijagain beda dengan memegang pisau. Dan saya baru megang pisau saat SMP bukan balita !!!!), bahkan cara saya memandang serta memperlakukan anakpun berubah. Tidak ada lagi ekspresi kecewa atas ketidak sempurnaan karyanya, atau saat dia tidak tertarik dengan kegiatan yang disiapkan, saya bisa menerima dengan tenang dan meletakkan kegiatan tersebut di tempat yang selalu dia lihat. Tidak pernah menyangka bahwa anak saya dengan semangat minta dibacakan buku buku yang menurut saya yang dulu isinya untuk anak SD besar atau SMP, tapi ternyata dia paham walau terkadang diselingi kepolosan ala balita,yah semua ini gara gara tagar #1000bukudalamlimatahun

Saya juga merasakan dukungan serta support dari para Mom di IMC bahwa saya tidak sendirian dalam mendidik anak karena memang tidak semua orang sependapat dengan metode Montesssori dan mempertanyakan manfaatnya. Berkali kali merasakan “AHA” momen, wah saya juga mengalaminya,” AHA” anak saya juga seperti itu, dan “AHA” “AHA” lainnya, yang bukan membuat saya berpuas diri tapi belajar bagaimana tips dan trik mengatasinya dari sharing yang dibagi, belajar juga akh ternyata selama ini saya yang ngaco pantesan jadi begini.

Sebagai penutup, saya pribadi dengan jujur setuju jika ada yang mengatakan Mom C itu adalah Kartini dan Ki Hajar Dewantara modern masa kini buat kami para orang tua bahkan untuk negara Indonesia, tidak hanya terhenti di satu buku, beliau bersedia berbagi kepada para orang tua dari berbagai kalangan bagaimana belajar Matematika dengan menggunakan metode Montessori dan bahkan akan ada lagi buku buku berikutnya…. Sungguh terimakasih sekali, dan terbayang entah beberapa tahun lagi atau mungkin segera, kita akan melihat anak anak Montessorian ini berkarya serta berkontribusi untuk lingkungannya dan negaranya 🙂 Itu hal terindah dari mendidik kan..

Kristin
Ibu Rumah Tangga dengan usaha sampingan di rumah (bukan MLM atau asurasi yaa :P)
Indonesia

Surga Tersembunyi

Stimulasi sejak usia dini, sebenarnya pernah saya pelahari sejak saya masih gadis. Karena sekitar tahun 2008 saya ikut menulis buku mengenai Pendidikan Karakter Berbasis Sentra.

4 Tahun kemudian saat akhirnya saya menikah kemudian dikaruniai seorang anak, ternyata saya mengalami kebingungan. “Pernah mempelajari stimulus untuk anak, tetapi kok saya bingung darimana harus memulai? Aktivitas seperti apa yang akan dilakukan pertama kali? Bagaimana kegiatan ini akan berakhir?.” Saya seperti meraba-raba, terasa acak dan samar. Terlebih belum menemukan teman untuk berbagi ide. Daannn aktivitas yang kami lakukan pun mandek!

Alhamdulillah saat Kal berusia 1,5tahun saya mendapat pencerahan dengan “menemukan” dan membaca web IMC. Kegiatan dirumahpun kembali kami jalankan dengan lebih terstruktur dan terjadwal.

Berlanjut ke tahun berikutnya dengan terbitnya buku Montessori Di Rumah, ternyata semakin mudah dicerna, dipelajari dan diaplikasikan. Terutama untuk Kal yang notabene motorik kasarnya berkembang lebih dominan, dengan menerapkan Montessori di rumah maka Kal juga belajar untuk mengelola motorik halusnya.

Ini seperti menemukan surga tersembunyi diantara padang tandus dunia pendidikan dinegeri kami tercinta.

Trims momC sudah menjadi angin segar dalam dunia pendidikan. Semoga selalu menjadi inspirasi bagi kami.

Karyati Niken
SAHM, Mom of 2
Jakarta timur

Kesederhanaan Yang Memikat dan Mengubah Kami

Saya seorang guru sekaligus pengelola sebuah prasekolah di kota Magelang. Setiap tahun saya memerhatikan perkembangan setiap anak dalam setiap angkatan. Kami juga sangat memerhatikan setiap kegiatan yang kami adakan di kelas dengan detail dan selalu bervariasi.
Beberapa waktu terakhir pada semester 2 tahun ini, saya memperhatikan anak-anak yg mengalami kesulitan berkonsentrasi pada suatu kegiatan, sulit mengingat syair lagu & ketukan dalam bernyanyi atau memainkan alat musik sederhana dan sulit diatur untuk tertib mengerjakan atau mengikuti suatu kegiatan.
Suatu hari saat hendak mencari mainan di tokopedia, saya melihat buku Montessori di Rumah…saya sangat ingin tahu buku apa itu…lalu saya membelinya dari toko tersebut. Setelah buku itu sampai ditangan, saya baca dengan semangat dari awal sampai akhir dan saya berpikir mungkin dengan kegiatan yang ada dalam buku Montessori di Rumah ini…akan bisa membantu masalah murid-murid saya.
Dengan semangat pula saya mempersiapkan semua materi yang boleh dikatakan sangat SEDERHANA..yaitu kacang-kacangan, mangkuk, gelas2, penjepit, nampan, alas kerja dll. Awalnya rekan rekan guru mempertanyakan apakah hanya dengan hal yang sederhana ini bisa mengatasi anak-anak yang sulit berkonsentrasi dan tidak bisa fokus atau menghafal ketukan dalam latihan drumband. Tetapi saya mengatakan tidak ada salahnya kita mencoba. Benar ketika awal kami mencoba tidak sesederhana materialnya….kami kesulitan dalam aturannya…bagaimana harus membiasakan anak mengikuti urutannya dan mengerjakan dengan teliti, sampai tuntas dengan kesabaran dan ketelitian. Saya juga mendengar seorang anak sampai berkata ” pegel ya…( capek ya ) ” ketika anak tersebut memindahkan biji kacang ke dalam mangkok dgn sendok.
Setelah kurang lebih 3 bulan kami lakukan latihan sederhana seperti dalam buku Montessori di rumah…kami mulai melihat hasilnya.
Pertama anak-anak mulai lebih teratur dalam mengambil, meletakkan dan mengembalikan alat-alat main juga buku,pensil, tas dll.
Kedua dalam kegiatan musik, baik dalam menghafal syair lagu, menghafal ketukan musik dalam memainkan drumband, kolintang dan pianika, ada perubahan anak dalam menghafal ketukan,sehingga kelas musik jadi lebih baik, lebih teratur lebih enak di dengar…
Ternyata hanya dengan kegiatan yang sederhana mampu membuahkan hal-hal yang lebih mendasar untuk anak mempelajari segala sesuatunya.
Dan tidak hanya berhenti disini…kamipun mulai menggunakan metode montessori di sekolah PAUD kami…dan juga banyak menggambil materi printable dari IMC. Kami juga mulai menularkan virus IMC pada wali murid di sekolah kami…dengan meminjamkan buku Montessori di rumah pada walimurid juga dalam pertemuan2 dengan wali murid

Terimaksih Mom C…IMC …semua memberikan manfaat yang luar biasa.

Bunda April
pendidik paud starkids
kota magelang Indonesia

Belajar yang mengasyikkan…

Saat anak pertama saya masuk TK, saya sibuk layaknya ibu2 mencari sekolahan yang sesuai dengan keinginan dan sesuai budget. Setelah keliling di sekitar komplek rumah, koq gak ada yang sreg dengan TK yang ada, karena nyaris Tk yang berada di sekitar rumah ini penekanan nya pada calistung. Sedangkan goal saya dan suami tidak mengarah ke sana. Kami lebih menekankan kepada sosialisasi, adab terhadap orang tua, teman, dll, kemandirian dan agama. Setelah hunting sana sini, dapatlah Tk yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah dan setelah bertemu kepsek dan beberapa gurunya, saya dan suami berpikir ini mirip seperti keinginan kami. Masuklah si anak ke TK ini. Lama kelamaan saya pantau koq makin jauh ya pembelajaran di TK ini dengan tujuan awal kami, ditambah si anak ini mulai berulah, ya pulang sekolah jadi malas belajar, benci melihat buku bacaan dan sejuta alasannya. Hingga pada puncaknya, si abang (sebutannya di rumah) BAB di celana pada saat di kelas beberapa kali, dan dia juga melempar-lempar alat-alat sekolahnya. Dan sudah dapat saya tebak, besok dia bakal mogok sekolah. Dan ternyata benar ! Beberapa x saya turutkan kemauannya untuk tidak sekolah, tapi saya juga kesulitan mengajak dia untuk belajar, maunya main terus. saya bujuk dengan sejuta rayuan dan iming2 ternyata tidak berhasil. Sepertinya ia muak dengan segala yang berhubungan dengan sekolah. Saya mencoba untuk berdiskusi dengan guru kelasnya pun juga tidak mendapat apresiasi dan feedback yang baik dari sekolahnya. Tepat 1 semester, saya keluar dari sekolah itu. Saya pikir untuk apa saya paksakan jika anak tidak happy berada di sekolah.

Setelah berada di rumah untuk beberapa hari, saya mencoba untuk cooling down situasi dan sedikit2 mencoba untuk mulai belajar lagi. Saya belikan tas baru, dan alat tulis baru untuk menyemangati dia belajar kembali. Tapi sia2, abang tetap kekeuh tidak mau berhubungan dengan kegiatan yang pernah ada di sekolah. Hari sabtu minggu saya dan ayahnya sengaja jalan ke toko buku, selain saya ingin mencari bacaan baru (saya maniak membaca buku :)), saya juga mencari ide bagaimana agar si abang ini mau belajar kembali. Saya ajak dia ke area buku anak2 dan kebetulan langsung masuk area buku tentang hewan. Abang pun tertarik dengan beberapa buku, diantaranya tentang dinosaurus. Kami pun membelikan buku2 yang abang minta. Ternyata minat abang akan hewan, lingkungan hidup, dan alam sangatlah besar, dibanding dengan yang lainnya.

Kebetulan juga sebenarnya saya sudah lama menjadi member IMC tapi tidak begitu aktif. Saya browsing mencari materi2 yang sesuai buat Abang, dan saya kembali mengaktifkan akun IMC ini. Ternyata banyak sekali materi2 yang saya yakin abang akan senang. Awalnya saya tidak memulai dengan pembelajaran calistung, saya memulai dengan pengelompokan hewan vertebrata, invertebrata, serangga dan arachnaid. Dengan berbekal mainan toob animal abang maka pembelajaran pun dimulai. Saya minta dia untuk mengambil dan membaca bersama buku2 yang kemarin di beli dan mulai dengan menghitung kaki yang dimiliki oleh setiap hewan, dilanjut dengan meraba punggungnya apakah ada tulang belakang atau tidak dan lanjut mengelompokkan. Hari pertama saya sukses belajar kurleb 1 jam dengan abang. Hari ke dua saya lanjut belajar, masih berhubungan dengan mainan toob animals, menghitung toob animals sampai 20, dilanjut dengan menggunting gambar hewan untuk di lem di buku gambar. Semuanya materi saya ambil dari IMC free printables #IMCPrintable , saya print dan kami kerjakan bersama. Abang pun lebih happy dengan pola belajar seperti ini. Karena dia suka sekali dengan hewan, sampai ia sudah memutuskan besar nanti dia pengen jadi dokter hewan. Saya merasa pola IMC ini bisa menjadi acuan untuk PAUD dan TK yang ada. Karena sistem belajar sambil bermain ya seperti ini. Sampai sekarang, saya sudah tidak kesulitan lagi untuk mengajak abang belajar. Saat ini abang saya masukkan ke Bimbingan baca tulis yang durasi belajarnya hanya 2 jam sehari dan seminggu hanya 3x. Dilanjut belajar di rumah dengan saya menggunakan file2 dari IMC. Bagi saya ini benar2 sangat membantu …. Terimakasih sekali untuk IMC.

Indirailjas
WAHM
Jakarta, Indonesia

Pursue your passions..

Ga pernah nyangka si abang mampu berada di tahap ini.. Yang kenal sama abang pasti tau maksud manda 😊
Sempat mogok sekolah ga mau naik level TK 0 Besar sehingga manda nekat memutuskan abang home schooling mandiri dirumah walo gada pengalaman bahkan ga tau mesti ngapain, kondisi masih bekerja juga.. Pulang kantor malam langsung aktivitas lanjut siapin aktivitas besoknya..dst.. Modal browsing sana sini dan sempat ketemu bbrp metoda yg menarik perhatian manda.. Salah satu yang menjadi sumber inspirasi selama periode itu sampe sekarang adalah @indonesiamontessori
Selama 1 tahun home schooling mandiri ini, manda dan keluarga besar terus briefing ttg sekolah, mencari tau apa apa yg membuat abang tidak nyaman, sesekali main ke sekolahnya skr biar menyesuaikan diri dan meringankan langkahnya.. Back up juga, manda udah cari sekolah home schooling in case cara kami tidak berhasil mengkondisikan abang dg suasana dan tempat baru abang nantinya.. Butuh keberanian yg luar biasa tidak hanya si abang tp juga kami selaku orang tua.. Untungnya kami berada di keluarga besar yg menghormati keputusan kami dan mengsupport kami.. Finally sekarang, si abang menyelesaikan tahun pertamanya di Sekolah Dasar.. Yeay.. Tahun pertama ini tahun harap harap cemas kami sbg orangtua.. Bisakah abang mengikuti ritme sekolah, bisakah abang ini.. Bisakah abang itu.. Konsultasi dengan wali kelas, dan juga nino nya juga yang monitor setiap aktivitas selama sekolah.. Setiap akan ada aktivitas, diusahakan briefing dl sehingga si anak ada gambaran akan suatu event atau kegiatan.. Tidak pernah ada target juara, as long as he enjoy it sdh cukup bagi kami.. Bahkan klo nino kerumah rajin kasih wejangan ke abang klo Rangking bukan prioritas yang penting abang bisa enjoy dg proses belajarnya.. Bahkan ujian kenaikan kelas lalu tiap ditanya ke nino jdwl ujiannya apa biar tau nanti belajar apa, eh jawabnya ga usah belajar biar Rafa isi apa yg dia tau dan faham saja selama proses belajar mengajar selama ini.. Dalam hati manda langsung bilang, duuuuhhh enak banget si abang gada tuntutan harus rangking dan belajar utk ujian.. Tapi pas manda inget2, iya rasanya dulu manda juga ga pernah dituntut juga deh.. Cuma krn anak sulung dan pengen nyenengin ortu ya taunya cuma dg rangking deh bagi anak anak jaman manda kecil dulu..

Vico Delvia
WAHM
Jambi, Indonesia

It Works!

Mengenal IMC sejak anak usia 18 bulan. Awalnya, sebagai mencari cari kegiatan apa yang pas untuk anak. Ketemulah web ini dan mengikuti kegiatannya. Awal dikenalkan tentang play dough. Menolak. Namun slogan “Stay Calm and follow your childen”. Lama lama dia berani dan malah sekarang antusias dengan kegiatan kegiatan di IMC. Tumbuh kembangnya berkembang pesat. Seperti motorik kasar, motorik halus, bahasa, dsb. Dan rasa percaya dirinya mulai terlihat dimanapun si kecil berada. Thank you very much Mom C. And your book is so inspiring. I learn a little bit about montessori method through this website and the book “montessori di rumah”. It works to my 3 years old daughter.

Yuni
Sahm
Jakarta

Cahaya terang IMC

Thank you mom Vina, we’re proud of you. IMC seperti pemantik api, penyulut semangat yang menyebar ke segala arah. Semenjak mengenal montessori menjadi kenal banyak ibu yang kreatif, penuh semangat dan berbagi energi positif. Demikian dengan saling sharing ide2 bermain yang menyenangkan dan variatif, bener-bener belajar untuk follow the child. Kami pun menikmatinya.

Walau semangat sering timbul tenggelam, cahaya IMC kembali datang dan datang lagi untuk belajar menjadi orang tua yang lebih baik.

Zulfah
Stay at home mom
Bandung, Indonesia

Start from IMC we knew the montessori

Pertama kali tahu montessori, dari liputan NET tv.. Waktu itu theo sekitar 5 bulan.. Jujur, Langsung jatuh cinta sama montessori.. Langsung browsing n dapet web indonesiamontessori.com.

And liat ada imcclub, langsung daftar, say hi ke forum new member.. Saat itu belum ngeeh, kirain buat invest theo gedean buat aktivitas dirumah.. Ternyata dari bayi pun montess sdh bs diterapkan.. Saat itu ada dicolek salah satu member IMC utk ikutan challenge dec 2015. Yes.. Kurleb sdh ampir 10bln diterapkan ke Theo ..
And Really.. We enjoyed it! Challenge dari IMC selalu ditunggu2, biar pembelajaran dirumah pun semakin terjadwal..

Si daddy yg awal nya cuek aja,menganggap trlalu dini utk pembelajaran nya, skrg sudah support apparatus n buku2 stlh melihat perkembangan si anak..
Yg lainnya pun udah biasa aja kalau liat theo sensory play, yg dulunya pasti mommynya diocein kalo kasi theo sensory play 🙂

Thanks bgt sama mom C yg uda buat wadah ini, buat nginspirasi mamud utk prkembangan anknya..plus banyak dapat teman baru disini,that make me feel like have a new family!

Caroline
WAHM
Jambi, indonesia

Ga mati gaya lagi dehh

Kalo udah ga jelas mau main apa dan udah patah semangat + bosen, liat IG / web IMC jd semangat bebikinan dan main pun lebih terkonsep. Thanks, IMC!! ❤️

Tita Paramitha
MD
Semarang, Indonesia

IMC luar biasa

Pertama kali saya tau tentang IMC di instagram sekitar 3 bulan lalu. Saya hanya mengikuti lewat instagram dan saya merasa MomC sangat luar biasa memberikan pembelajaran yang menarik buat anak dan mau menyempatkan waktu untuk berbagi ilmu dengan para mama. Saya salut dengan ide-ide kreatif IMC. Saya sungguh mendapatkan manfaat dengan adanya IMC. Terima kasih IMC

Emma
Staff
Surabaya, Indonesia

Imc is like my Fairy Godmother 😁

Sebagai seorang “ibu baru” yg tinggal di daerah baru tanpa banyak teman dan keluarga dekat bagi saya sering sekali merasa jenuh, tidak ada yg bisa di ajak sharing mengenai tumbuh kembang anak, hanya bisa browsing lewat internet dan Instagram, saat Jiajia usia 1 thnan kebetulan ketemu Ig nya Indonesia Montessori, melihat kegiatan C, buka web IMC dan mulai tertarik dgn metode Montessori seperti nya pas di hati saya, dan saat Jiajia umur 1 1/2 thn baru berani ikutan challengenya, dan trnyata benar IMC seperti ibu peri bagi sya, memberikan pertolongan di saat sya bingung dan mncoba menghindari gadget buat Jiajia, dan Di saat sy khawatir dgn metode sekolah” di kota sya yg kurang berkenan di hati. IMC mengarahkan sy utk menjadi seorang ibu yg kreatif, dan hasilnya bonding sya dngn anak semakin kuat, dan jg dengan kegiatan yg di berikan dapat mengurangi cranky pd anak, sayapun jd tahu ttng “sensitive periods” apa Yg sedang di alami anak sya. Dan Yg ga kalah pentingnya sy mendapat buanyak teman baru dr seluruh Indonesia untuk bisa saling sharing. Thank u for helping me IMC !

Mimi Malonda
SAHM
Sampit, Kalimantan Tengah, Indonesia

IMC membawa saya ke dunia anak-anak Indonesia yang lebih berkualitas

Saya merasa hidup di desa yang serba kekurangan fasilitas untuk dunia PAUD yang sesungguhnya di sini, saya selalu mencari cara mencoba memberikan dunia yang lebih menyenangkan dan lebih baik buat putri saya. Sejak ikut IMC Mei 2015, mata saya terbuka tentang montessori dan saya menyukai ilmu baru ini buat saya yang ditawarkan mom C. Beruntung buat saya dan Diyang karena IMC membawa saya ke dunia anak-anak Indonesia yang lebih berkualitas.

Ema Amalia
SAHM
Karawang, Indonesia

Inspirations not only to educate my special needs son, but also all my 3 children

Sebelumnya, saya hanya tahu sedikit sekali mengenai metode Montessori. Tetapi sejak anak kedua saya didiagnosa Autistic Syndrom Disorder, saya mulai membekali diri saya dengan pengetahuan yang dapat saya aplikasikan untuk anak saya yang special needs ini. Karena tentu saja untuk memberikan stimulasi atau kegiatan kepadanya tentunya memiliki tantangan tersendiri. Saya mengetahui IMC dari browsing internet mengenai montessori, karena walaupun anak saya ini menjalani terapi-terapi, saya ingin memberikan sesuatu yang lebih untuknya. Saya mencari kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan di rumah tetapi memiliki unsur edukatif. Setelah ketemu dengan IMC, “I fall in love” dengan website ini dengan segala resources yang sangat inspiratif. Thank you Mom C for inspiring me. Sejak saat itu, saya selalu menyiapkan aktivitas montessori untuk anak saya setiap harinya. Dan ternyata bukan hanya dapat saya aplikasikan ke anak saya yang special needs, tetapi saya dapat memberikan kegiatan-kegiatan montessori ini ke semua anak-anakku. Mereka semua sangat senang dengan kegiatan-kegiatan yang menarik setiap harinya, dan selalu menanyakan “what’s on my tottray today?”, “any new activities?”. Antusiasme dan semangat dari anak-anakku membuat aku lebih semangat untuk belajar banyak mengenai metode Montessori. Thank you IMC….

Martha Iriana
Stay at Home Mom
Jakarta, Indonesia

Belajar jadi mama yg kreatif utk anak yg aktif & cepat bosan

Pertama kenal IMC krn diajak teman bulan Feb’16 & diajak ikut challenge Maret’16.. Awalnya ga tertarik krn kok repot sekali menyiapkan ini itunya.. Setelah dicoba sedikit dulu, lama2 ketagihan bikin permainan apa lagi ya utk anak di rumah.. Maklum anak sy baru usia 18 bulan, byk ingin tahu tetapi cepat bosan, apalagi kalau permainan yg melatih kesabaran masih kurang sabar..hehehe.. Bertahap sy mulai belajar utk tidak lebih kreatif & tidak malas utk berpikir ide apalagi yg dapat dipakai utk anak bermain sekaligus belajar, tentunya dgn melihat juga aktifitas mommies2 lainnya yg hebat-hebat.. Thx a lot & sukses selalu IMC! ^^

Dominica Ariella
Music's teacher
Solo, Indonesia

Inspiratif

Tanpa sengaja melihat postingan tentang IMC di facebook, lalu penasaran hingga follow IG nya MomC. Mulai dari sana, tergeraklah untuk menerapkan metode montessori di rumah. Banyak hal baru yang saya ketahui melalui IMC, salah satunya melalui kegiatan practical life, sekarang haikal sudah bisa membantu beberapa pekerjaan di rumah sesuai kemampuannya. Kegiatan practical life ini tidak hanya bermanfaat untuk si kecil, tapi juga orang tua, karena kita ikut belajar memberi kepercayaan pada anak. Keep inspiring MomC!

Dian Larasati
Geologist
Bekasi, Indonesia

IMC , bagaikan cermin dari mimpi mimpi ku sebagai mom

Saya memang sudh tidak asing dgn metode mentossori karena saya kuliah di jurusan pendidikan anak. Tetapi untuk prakteknya tidak sedalam apa yang saya temukan di IMC ini. Sebagai full mom saya harus bisa jadi sahabat dan guru yang baik dan kreatif bagi D . sebelumnya saya googling saja secara umum untuk kegiatan dan eksperimen untuk D. Tapi setelah menemukan IMC ini langsung saja buka web nya. Thanks mom C

Diah kusbantari
Full mom
Semarang, indonesia

IMC Berkat untuk Anak Indonesia

Pertamakali mengenal Montessori, Follow the Child lewat IG momC @indonesiamontessori spt sy mendapatkan berkat di tengah gundah gulana saya sebagai ibu baru untuk Grace. Terlambat ??? Tdk ada kata Terlambat untuk usia 20bln memulainya jika kita sudah berniat untuk mulai konsisten menjalaninya, terutama saat Periode Sensitif diulas momC, wah spt penyemangat sy bhw tiap ank pny wkt.nya sendiri dan tdk membandingkan dg ank lainnya. Kini usia Grace sudah 3,5 th banyak hal yg selalu kami berdua syukuri dimana kemandirian Grace sgt nampak dlm Practical Lifesnya, kmd kejutan buat kami menemukan hsl karya goresan tangannya, dan berujung pada slg bertanya siapa yaa yg menggambar?? Berkat yg luarbiasa rasanya sedikit demi sedikit melihat hasil proses dr buah Challenge yg selalu diadakan di IMC, karena tdk hny untuk ank kami sj Grace melainkan berkat ini bisa sy teruskan pada anak-anak tetangga di sekitar rmh yg bermain bersama dengan rentang usia yang berbeda. Booster semangat saat melihat mereka tersenyum dan happy face saat diajak berkegiatan bersama dan setiap selesai bermain ditutup dg boleh besok kami ikut main dg Grace kembali?? Seruu dibanding dengan main ipad. Sekali lagi sy berterimakasih untuk momC dan keluarga yg sudah menjadi saluran berkat untuk keluarga-keluarga lain di Indonesia khususnya sehingga kami bisa slg berkenalan, sharing dan berinteraksi scr aktif dlm proses tumbuh kembang anak. Semoga harapan generasi muda Indonesia akan lebih maju ke depannya, IMC mjd wadah berkat untuk anak-anak Indonesia.

Ratnaningtyas Lestari
SAHM
Jakarta, Indonesia

Inspiring for us

Kemarin habis buat spider trap utk princess Maira (1y9m). Lagi asik2 posting kemudian terpikirkan utk cek ig montessori at home ketemu lah akunnya IMC, rasa penasaran menggelitik akhirnya saya follow dan saya menemukan webnya IMC. Awesome. Sangat menginspirasi, benar benar kreatif. Saya yakin, putri cantik akan menyukainya. Tangan gatel mau praktek. Inspirasi untuk bunda, disaat bunda kehabisan ide. Bermain sambil belajar (fun play, fun learn).

Machdiana
Stay at home mother
Tangerang

Komunitas Penting Buat Mommies

Join IMC adalah pengalaman tak terlupakan dan berharga sekali untuk saya. Masih ingat pertama kali following Instagram @indonesiamontessori tahun lalu, langsung berasa ‘connected’ dan bangkit semangat untuk kreatif buat si kecil. Mulai dari tips mengasuh anak, DIY materials, dan kegiatan di IMC Challenge semuanya sangat berguna. IMC juga membuat saya kenal dengan mommies hebat dari berbagai penjuru Indonesia-seru banget bisa intip kegiatan mereka juga yang ala-ala Montessori dan ikut terinspirasi. Thank you @indonesiamontessori atas ‘knowledge’ berharga yang sudah dishare, really appreciate it! 👍👍👍

Dessy Santoso
SAHM
Semarang, Indonesia

Sekolah di rumah

Awalnya lihat akun IMC di IG artis gisella (idol), trus browsing2 di IG nya IMC, penasaran buka web IMC nya sambil baca-baca di google apa sih montessori.. Dari situ lah seperti pencerahan buat kebingungan saya selama ini.. Leon waktu itu minta buat sekolah soalnya teman-teman di lingkungan tempat saya tinggal sudah sekolah semua.. Dia jenuh dengan kegiatan yang itu-itu saja.. Sementara kalau mau saya sekolahin,takut nanti bikin jenuh anak saya.. Eh kebetulan pas buka instagram liat ig nya gisella / gempi, saya kepoin kok kayak nya bagus ini, browsing-browsing dan seru juga.. Pas buka web nya IMC pas ada challenge bulan maret.. Jadi nambah seru dan nambah ide-ide saya buat memberi kegiatan leon di rumah.. Jsdi sekarang kalau leon bangun tidur,dia pasti tanya sekolah hari ini ngapain bun?? Makasih banyak ya moms C, bener-benar sangat membantu dan banyak ide-ide kreatif yang bisa dpelajari di web IMC..

Mirnaning Dwi Jayanti
Stay at home mom
Denpasar, Bali

Inspirasi Saat Mama Menemui Jalan Buntu

Bersyukur bisa tahu ada akun IMC di Instagram kala itu, tahu bahwa ada banyak ibu di luar sana yang ingin sekali selalu memberi yang terbaik untuk anaknya. Bersyukur bisa dapat ide bermain, dan juga tahu bahwa penolakan anak bukanlah bencana 😀 Bersyukur bahwa aku tak sendiri mempersiapkan mainan anak di malam hari, karena banyak ibu lain yang melakukannya demi si buah kasih. Bersyukur mendapat semangat tiba-tiba saat melihat postingan luar biasa para mama (terlebih semangat Vina yang menggebu soal Montessori di Rumah). IMC benar-benar menjadi inspirasi, bahkan hebatnya.. menjadi tempat para ibu (dan ayah) saling menginspirasi, berbagi, dan menyemangati.

Ika Angelia
Corporate Communications
Jakarta

Afnin Homeschool

Assalamualaikum.. Mau sharing sedikit boleh ya mommies… Awal mendengar metode Montessori ini saya masih bingung, hmm.. aliran apa ya ini..? Lol… Semenjak itu saya mencari tau dari buku-buku dan mr. google. dan tentunya dari IG Indonesia Montessori ini, semakin mengenal saya semakin kagum dan mencoba mengaplikasikannya ke anak pertama saya Afiqah yang delayed speech. Ternyata semaki hari semakin jatuh cinta dengan metode yang diciptakan ibu Maria Montessori ini, satu kata: Jenius! Ilmu terapannya cocok sekali untuk Anak Berkebutuhan Khusus dan tentunya anak Normal. Mulai dari bermain Motorik, Sensorial, Language, Math, Nature, Art, Geography dll.. alat dan metode penyampaiannya sangat realistis dan ringan dicerna oleh anak. Setiap hari terlihat sekali kemajuan pesat Afiqah dan Nina adiknya. Terima kasih Indonesia Montessori Club, dari awal ketidak tahuan saya, kini semakin ingin terus belajar mendidik anak-anak saya dengan basic Islami dan menggunakan metode Montessori. Hingga kini Afiqah dan Nina meminta untuk bersekolah dirumah (Afnin Homeschool). Terima kasih Mom C dan seluruh kru pendukung Indonesia Montessori, tanpa kalian kami belum sampai di titik sekarang. Mohon Doanya yah semoga kami selalu istiqomah memulai perjalanan Homeschool ini. Aamiin. Wassalammualaikum wr.wb. Mama Afnin (@fionamustika)

Fiona Mustika
Stay at Home Mother and Homeschool's teacher
Jakarta, Indonesia

Belajar menjadi Ibu yang kreatif & Aktif bersama IMC

Ketemu dengan IMC adalah seperti menemukan harta karun di tenggah kebinggungan dan kesulitan antara membagi waktu dengan anak. Diawali dengan keinginan homescholling untuk Faith yang waktu itu usia 1,5 tahun karena beberapa teman seusianya sudah di sekolahin sedangkan saya pny prinsip mulai sekolah paling tidak usia 3 tahun. Saya berpikir keras agar Faith juga bisa mendapatkan ilmu seperti teman seusianya dapatkan disekolah. Dari situlah saya daya googling ttg homescholling sampai suatu hari ketemu dengan artikel wawancara Mom C dan perjalanannya bersama C dan akhirnya saya langsung membaca semua artikel di IMC. Belajar ttg Montessori dari latar belakang, langkah penerapan dirumah, design untuk setiap ruangan rumah yang bersahabat untuk anak ala Montessori sampe bela2in ke IKEA untuk cari inspirasi. Sekarang ini saya masih dalam tahap mempersiapkan penerapan dirumah walau masih working mom. Setiap kali merasa lelah, putus asa dan merasa ga mampu melaksanakannya setiap kali itu juga MomC menjadi contoh teladan buat saya. Setiap sharing yang momC bagikan dari bagaimana membagi waktu dalam mengurus pekerjaan rumah tangga yang ga ad habis2nya, mengurus anak sampai waktu pribadi, sharing menjadi ibu yang kreatif, Ibu yang mau memaafkan diri sendiri dan ttp berjuang untuk memberikan waktu bersama anak, memberikan edukasi dan kasih sayang. Banyak hal banget yang dapat menginspirasi saya dalam memberikan edukasi dan waktu untuk Faith. Sekarang saya sudah bisa membuat kurikulum sendiri (modifiaksi dari IMC Challenge) untuk Faith dan mulai konsisten memberikan waktu belajar sambil bermain. Hal ini meningkatkan bonding antara saya dan Faith. Maju terus dan tetap semangat untuk MomC. Tuhan sudah berikan talenta dan kemampuan untuk memberikan inspirasi bagi semua ibu di Indonesia bahkan sampai ke ujung bumi.

Bunga Ong
Head Accounting
Jakarta, Indonesia

IMC, Quality Time Untuk Orangtua Dan Anak

Saya bergabung dengan IMC sejak Juni 2015, ketika Adiva berumur 2y3m. Awalnya saya mengikuti IMC karena tertarik dengan challenge-nya yang super seru! Bagi saya, aktivitas IMC bukan saja untuk bonding dan quality time, atau membuat anak lebih pintar (itu sih bonus). Tetapi memacu kreativitas orangtua untuk “belajar” bersama anak dengan cara yang sangat menyenangkan (misalnya DIY dengan menggunakan barang-barang disekitar kita). Saya dan suami menjalani long distance marriage. Ketika akhir pekan suami pulang dan bertemu Adiva, dia suka kaget dengan perkembangan Adiva. Yang paling pesat tentu perkembangan linguistiknya. Adiva juga jadi lebih mandiri dan bertanggungjawab, suka membereskan dan menyiapkan mainan sendiri. Kegiatan favorit kami adalah practical life! Saat ini, di usia Adiva yang 2y11m, saya dan suami tidak menargetkan Adiva untuk bisa calistung dan masuk sekolah. Goal kami adalah menjadikan Adiva anak yang mandiri, kreatif dan bertanggungjawab. Dan IMC punya banyak aktivitas untuk mempelajari hal itu, aplaagi sekarang banyak ide-ide bermain kreatif dari ibu-ibu inspiratf lainnya. Sukses terus IMC dan MomC, terima kasih untuk ilmunya selama ini. Big hug for all IMC families…. ^^

Fitri Ciwi
Stay At Home Mom
Cimahi, Indonesia

IMC brings me a new idea about early childhood education

As any other mom in the world, I wanted to give the best for my daughter, especially education. Mom C with Indonesia Montessori.Com (IMC) brighten up my idea about early childhood education.  I learned a lot from IMC.  It’s beyond how to teach my daughter about something, IMC taught me how to be a REAL MOM for my daughter.  Mom C made me realize that my daughter’s future is not in her parents’ or any other people’s hand, it is in her own hand.  That’s why instead of teaching her about things, it’s more important to facilitate her to be responsible for her own life. Glad to know that ideas and activities shared by Mom C focuses on “real life tasks”.  Thank Mom C, for everything. :))

Asti Ramadhani
Lecturer
Jakarta, Indonesia

Yeaaaa skrg ga perlu sering2 hunting mainan dimall, karena kita bisa bikin sendiri dirumah😎

Dominica anak saya termasuk anak yang sangat aktif diusianya 10bulan dia aktif sekali merangkak & merambat keliling rumah. Beberapa waktu saya coba berikan mainan tapi berakhir dia cepat bosan & lebih tertarik dengan hal seperti mengeluarkan barang dari lemari, laci, mengepel lantai yang basah dengan tissue, mengobok2 kolam ikan, maupun berenang. Sesi makan jarang banget mau duduk di baby chair. Tapi Puji Tuhan sejak mommy terapin kegiatan IMC ini dirumah, mulai dari flubby jelly warna-i, dia bisa tenang explore plus makan lahap tanpa kabur kesana kemari hahaha✌✌✌ saking senangnya, jelly ancur lebur buat prosotan haha😂 Yess baby & mommy so happy👏👏👏 Makasii mom C buat ilmunya yg ditularkan, sekarang belajar pun sangat fun!! Selalu menginspirasi & memberkati mommy2 lain ya mom C. God blessssssss🙏

Lavinia Sylvia Suteja
Fulltime mommy, CEO of CV Sukses Abadi Garmindo
Solo

Belajar sambil bermain

Anak saya sangat suka jika saya siapkan permainan2 yang didapat dari indonesia Montessori. Selain itu mengalihkan dari permainan gadget dan nonton TV seharian.

Nurul Mae
Ibu Rumah Tangga
Denpasar Bali

Harapan di tengah penolakan

Berawal dari ditolaknya putra Saya Aqil mendaftar di 2 sekolah montessori di kota kami, tanpa dilakukannya proses observasi terhadap putra saya,akhirnya saya googling mencari tahu tentang metode montessori, Alhamdulillah saya menemukan indonesiamontessori.com yang sangat membantu saya dalam memberikan ide-ide kegiatan di rumah. Putra saya Aqil berusia 4 tahun mengalami gangguan pendengaran sangat parah di kedua telinganya, berbagai terapi sudah kami ikutkan, dan berdasarkan hasil psikotes, aqil disarankan masuk ke sekolah yang menggunakan metode montessori, karena psikolog yang melakukan pemeriksaan berkeyakinan bahwa dengan metode montessori akan membantu aqil mengembangkan kecerdasannya yang memiliki gaya belajar visual kinestetik, dan sebagai ibunya aqil, saya juga meyakini pendapat psikolog tersebut. Terimakasih Mom C, sudah menyebarkan ilmu yang bermanfaat, semoga kita bertemu dan saya bisa bertanya banyak dengan Mom C dalam mendidik anak dengan metode montessori.

Poppy Morina
Ibu Rumah Tangga
Pekanbaru, Indonesia

Bersyukur Claire tumbuh bersama Indonesia Montessori

Bulan April 2015, saya follow IG Indonesia Montessori saat Claire umur 1,5 tahun. Claire anak yang sangat aktif, cepat bosan, dan tidak pernah mau ditinggal sendirian meskipun diberi mainan yang banyak. Claire selalu lebih tertarik dengan aktivitas rumah tangga seperti memasak, menyapu, mengepel, menjemur, dsb. Dulu seringkali saya larang karena yang seharusnya beres 10menit jadi 30menit dan berakhir dengan berantakan. Namun setelah kenal Indonesia Montessori membukakan mata saya bahwa dengan membantu aktivitas rumah tangga, Claire sedang belajar dan itu merupakan bagian dalam practical life. Sejak saat itu saya juga selalu menerapkan “Follow The Child”. Claire ikut challenge pertama Indonesia Montessori pada bulan Mei 2015. Kemudian ikut lagi challenge-challenge di bulan berikutnya. Puji Tuhan Claire beruntung dan menang pada Challenge bulan Mei dan Juni 2015. Berkat challenge-challenge tersebut sangat terasa sekali manfaatnya. Claire selalu diberikan aktivitas setiap hari nya. Sebisa mungkin saya menyiapkan aktivitas di sela-sela saya bekerja pada malam hari. Claire menjadi anak yang semakin Mandiri, Berani, Kuat dan Tangguh. Keterampilan dan pengetahuannya dari hari ke hari pun seringkali mengejutkan sekaligus membanggakan. Kemudian setelah ada web IMC yang dibuat sangat rapi oleh Mom C semakin memudahkan untuk mengakses macam-macam aktivitas yang sudah dikategorikan sesuai dengan umurnya. Semoga Claire bisa selalu mengikuti aktivitas-aktivitas di IMC. Salut untuk IMC dan terima kasih untuk Mom C yang selalu menginspirasi keluarga di Indonesia. Sangat bangga menjadi bagian dari IMC Club. Sukses terus IMC. Keep Inspiring Mom C 🙂

Mella Megantara
Interior Designer
Bandung, Indonesia

IMC inspirasi saya sebagai Ibu Muda

Mulai mantengin IG IMC saat Ishana sekitar 6 bulan & menerapkan saat Ishana 8bulan tapi masih belum teratur. Setelah Ishana berusia 9bulan ikutan #IMCHolidayChallenge dan jadi addicted buat terus ngasih kegiatan yang useful & fun untuk Ishana sampai sekarang. Ayahnya pun yang awalnya cuek sekarang jadi nyemangatin bahkan membawa barang2 buangan di kantor untuk dijadikan diy toys but putrinya. Orang tua makin kreatif, punya quality time bareng,anak happy &bisa belajar melalui permainan yang fun 🙂 Thanks a bunch, MomC 🙂

Riska Dian Prawesti
SAHM, Statistician
Garut, Indonesia

Menyegarkan saat ibu buntu ide untuk bermain

Terima kasih banyak untuk @indonesiamontessori.. memberikan kesempatan mendapat ilmu2 baru utk para ibu dan anak. Selalu menyegarkan saat udah buntu ide bermain karena anak cepat bosan, kemudian jadi gampang rewel. Meskipun sampai sekarang kami belum bisa dan berani mengikuti tantangannya karena kami tinggal di kota kecil, tapi saya selalu bisa meng update kegiatan montessori yang bisa kami sesuaikan dengan kesulitan mencari bahan, dll. Dan tidak ragu saya ceritakan tentang web ini kepada teman2 yang lain. Sangat bermanfaat. Terima kasih mom C 🙂 Semoga selalu menginspirasi..

Eva Charisma Yudha
SAHM
Trenggalek, Indonesia

Quality Time through Montessori di Rumah

Dari Indonesia Montessori saya belajar banyak hal mengenai cara menstimulasi anak, mendapat ide-ide bermain, DIY mainan. Awalnya saya sama sekali tidak ada ide harus ngapain, namun sekarang waktu tidak pernah cukup untuk bermain bersama anak. Brandon selalu menyambut saya pulang kerja dengan antusias “Mommy, ayo kita main!”. Terasa sekali quality time through #montessoridirumah. Thank you so much Vina. Keep Inspired!

Verry Christine
Working Mom
Jakarta, Indonesia

Dari Penasaran menjadi Ketagihan

Saya selalu kehabisan ide bermain bersama Shahia. Awalnya penasaran liat aktivitas yg MomC bikin dan pengen nyobain jg. Setelah dicobain, ternyata seru juga ya.. 😊 Trus kita berdua malah jadi ketagihan dan seru-seruan ikutin challenge nya tiap bulan 😁

Riessa Nuzulianza
Docter, (stay at home mom)
Aceh, Indonesia

Love Montessori

Salam sayang…Dear Mom Vina ,lovely Caleb and Daddy Caleb. Semenjak berhenti kerja, saya punya banyak waktu dengan baim anak pertama kami yang hadir di tahun ke tujuh pernikahan kami… Tentu kami memanjakanya, menuruti keinginannya itu versi ayahnya. Tp karena saya berkecimpung di dunia anak sudah lama, jadi sedikit tahu cara mendidik anak yang baik.. Alhamdulillah ketemu dengan @indonesiamontessori.. pas banget dengan kebutuhan anak anak yang masih haus ilmu, pengalaman dan perhatian yang cukup banyak.. Banyak moment yang penting yang tidak terpikirkan tapi mereka melakukannya dengan baik.. Banyak belajar banyak ilmu banyak ide banyak hal positif dari moms yang lain… berbagi bersama sama.. Salam sayang.. Mmmmuuahh.. Love@indonesiamontessori

Wiwik Nak
Stay at Home Mom
Pekalongan, Indonesia

Belajar sambil bermain dan anak sangat suka

Saya mommy dari jevan (5th 6bln) dan joyzania (3th 1bln) saya baru berani gabung dengan IMC bulan november, sebenernya dari agustus saya sudah sering liat IG mommy2 hebat lain tapi belom berani untuk ikut praktek.. saya diskusi dg suami tentang montessori dan dia pun sreg dengan metode ini.. karena menurut saya dukungan suami sangat penting buat kemajuan anak2. sejak saya gabung bulan nov banyak sekali manfaat yang saya rasakan. anakku yg besar itu termasuk anak kinestetik, saya baru menerapkan metode ini saat usia dia 5th lebih walau agak telat tp dalam 3 bulan pun sudah terlihat perbedaanya anakku lebih bisa fokus dan kian hari kian bertahan lebih lama dalam “bermain tray yg saya siapkan” konsentrasi dia dalam belajar pelajaran sekolapun terlihat ada kemajuan.. saya sebenarnya lebih fokus pada anak yg besar karena mengingat dia tahun ini sudah mau masuk SD dan seperti yg kita tau SD disini harus sudah bisa baca dan tulis jadi kepada anak yg kecil saya hanya mengikuti jadwal harian yg diberikan IMC tapi saya dibuat sangat terkaget-kaget awal taun anakku sudah bisa lancar A-Z tanpa tau kapan dia menghafalnya mungkin dari liat2 modul2 untuk kokonya, memang anak ini lebih banyak praktek sendiri. menggunakan guntingpun lebih mahir dibanding kokonya.. berhubung saya bukan full IRT jadi kebiasaan saya siapkan tray buat anak2 malam setelah anak2 tidur dan besok sepanjang hari yg akan “bermain” dengan mereka ya pengasuhnya ini, sepulang kerja saya cek mana tray pertama yg dimainkan, mana yg paling membuat anak suka, dan mana yg anak tidak mau mengerjakan.. buat evaluasi dan berpikir lagi tray seperti apa buat besok yg lebih menarik agar anak mau mengerjakannya. trimakasi IMC sekarang anak2 saya bermainnya jadi lebih terstuktur, terarah, bermanfaat dan sangat edukasi.. kemajuan anak2 dalam 3bulan ini juga sudah terlihat.. dan asiknya ikut IMC karena banyak mommy2 hebat lain yg tidak sungkan berbagi ilmu dan sama2 belajar mendidik anak.. with love, mommy jevan n joy

Candy Novisia
Wiraswasta
Cirebon, Indonesia

An Amazing Web with Zillion Benefits

Frankly to say, i do not know where to start…because there are zillion good things on IMC. Zillion ideas, zillion great Moms, zillion printables (that’s my favorite part n i hope there will be zillion printables *ngarep* 😄) n of course zillion benefits. Thank GOD ketemu IGnya indonesiamontessori duluuuu, pas lihat baru ada beberapa photo di feed-nya, gak sampai 10 pics n langsung bikin jatuh cinta n pasti langsung push the “follow” button saat itu juga. And as the time goes by setiap hari pasti ceki2 postingan di IG karena seru2 banget. Sekarang yg lebih seru lagi indonesiamontessori gak cuma bisa dilirik2 di instagram aja karena sudah ada webnya. It is a super cool web for everyone, yes! Everyone…not only for Moms. But teachers, parents to be, jombloers n Dads (yes Daddy, u should read it too 😉) bisa ikutan baca juga. Bahasanya santai, artikelnya sesuai realita kehidupan ibu2 di dunia nyata, idenya simple tapi seru n bermanfaat banget. I have nothing to worry about terutama Vina juga punya base di bidang pendidikan esp. Montessori. Amazing, rite. Thank u Vina n GrandmaC (I am a big fans of GrandmaC, the super awesome Oma 😘). May all the good deed comes back to u. Kalau dulu pas preggo taunya persiapan gimana cara mandiin baby, senam n pijat buat baby, MPASI sehat, bounding, milestones. Sekarang jadi tau gimana caranya main yg benar2 bermanfaat and i can catch it all on IMC. An amazing web with zillion benefits.

Moniqa Alamsyah
Stock Trader
Indonesia

Amazing Journey with IMC…

Secara tidak langsung IMC membentuk kebiasaan baru yang positif untuk keluarga sehingga bener-bener quality time itu tidak cuma sekedar judul, tapi berasa banget maknanya. Karena prinsip dan area pembelajaran Montessori ini sejalan dengan visi dan misi keluarga saya, saya dan suami jadi lebih memahami apa aja yang menjadi potensi anak dan membekali dengan media yang menyenangkan. Efeknya, selain komunikasi orangtua – anak menjadi lebih seru, orangtua pun harus belajar lebih sabar dan ber-empati dengan kemampuan anak sehingga tidak memaksakan anak untuk bisa ini itu dalam sekejap. Ah iya..dengan berbagai ide bermain yang ada di IMC, bisa mengurangi “ketergantungan” anak terhadap gadget 🙂 Mengurangi ketergantungannya lho ya,, bukan tidak boleh sama sekali karena tidak bisa dipungkiri jaman semakin maju, anak pun paling tidak punya bekal dengan teknologi, dalam batasan tertentu. 🙂 Ditambah lagi ketika membentuk playdate regional IMC menjadi suatu komunitas untuk saling mensupport dan sharing informasi, tidak cuma orangtua, tapi anak-anak yang berlatar belakang berbeda bisa bersosialisasi, main bersama dan sharing mainan, sehingga membantu anak untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Tidak terhitung berapa kali say thanks ke Mommy C…tidak ada habisnya..hihihi… Good Luck selalu untuk Indonesia Montessori ^_^

Viska Armalina
Freelance Lecturer
Balikpapan, Indonesia

Amazing IMC.. Amazing Mom C..

Sejak pertama kenal IMC di bulan Juni 2015.. Mom C selalu saja membuat saya terkagum2 dengan setiap postingannya yang selalu memberi ilmu baru bagi saya. Belum lagi ide2 keren dari Mom C yang selalu sukses menjadikan aktivitas bermain bersama anak sebagai sesuatu yang seru dan asik. IndonesiaMontessori.com memberi ruang bagi saya untuk mengenal lebih jauh tentang metode Montessori dan bagaimana menerapkannya dirumah. Bagi saya yang cukup lama berkelana (ceilee) mencari ide2 permainan sejak Shazfa bayi, menemukan IMC seperti menemukan pemberhentian yang indah dengan segala hal yang mengagumkan didalamnya, yang memberi kesempatan untuk saya memiliki pengalaman menakjubkan setiap kali bermain bersama Shazfa. Amazing Mom C yang melalui artikel dan postingannya sudah mengajarkan kita untuk selalu berbagi ilmu dan pengalaman. Many thanks yaa Mom.. We are always Proud of you! Semoga IndonesiaMontessori.com semakin maju.. Amiin.

Ria Arianty
SHAM
Pontianak, Indonesia

Anak belajar dan bunda pun ikut belajar

Awalnya bingung banget ngasi permainan yang bisa menstimulasi anak terutama melatih kedekatan antara orang tua dan anak. Dan pada akhirnya ketemulah dengan web Indonesia montessori. Langsung aja deh ublek2 web. Dan Dipraktekin langsung sang anak suka dan minta kegiatan lagi terutama practical life. Sedari awal kami menyekolahkan anak di umur 18M, kami pun sepakat untuk berhenti sekolah. Dan mencoba membuat kulikulum sendiri ala ala. Ternyata disini tidak hanya anak yg belajar ibu juga belajar.Trima kasih team indonesia montesorri ulasan setiap artikelnya membuat terpesona. Sukses terus buat imc keep inspiring ya mom C. Suka sama ke-energic’an momC buat setiap mood jelek saya kembali naik 🙂

Hana Faridah
Stay at Home Mom
Malang, Indonesia

Learn Trough Play

Dengan adanya IMC, seribu ide tiba2 mampir, ide untuk bermain bersama anak. Not just “playing”, but ” Learning trough Playing”. Efeknya sangat positif. Saya jadi lebih kreatif membuat tema permainan, anak saya lebih tertarik untuk bermain dan lebih mudah memahami “pelajaran” yg saya sisipkan dalam setiap permainan. Thanks for all of montessori ideas that you’ve shared Mom C. Keep inspiring 😘

Indri Novita Anggraini
SAHM
Depok, Indonesia

Two thumbs up

Pertama kali liat Indonesia Montessori dari Instagram. Semua pembahasan bagaimana menstimulasi anak sejak dini. Mengajarkan saya tentang pentingnya meluangkan waktu untuk bermain dengan anak, memberikan panduan bagaimana membuat berbagai macam kreativitas bersama dengan anak. Saya juga sangat berterimakasih untuk setiap ulasan menarik dan real review untuk setiap mainan yang ditampilkan di page Indonesia Montessori. Well done mommy C 😍 Many Thanks from Us

Siska Carolina
SAHM
Sydney, Australia

IMC, makes me ‘follow the child’

Seringkali kita tidak sadar bahwa si anak sedang tertarik dlm suatu hal. Melalui metode Montessori saya jadi lebih peka terhadap kode2 dari anak dan pastinya saya pun belajar banyak hal dan berusaha memfasilitasi yg terbaik. Melalui IMC juga saya mulai mengikutsertakan anak dalam kegiatan se-hari2 (practical life) dan belajar bersabar melihat prosesnya. Saya suka dengan ide2 practical life skillnya IMC. Mungkin kalau saya tidak mengenal IMC saya tidak akan membiarkan anak ber-lama2 di dapur yang memang bukan areanya bermain, haha… Sukses terus buat IMC and keep inspiring ya Mom C.

Dewi Tampenawas
Stay At Home Mom
Bekasi, Indonesia

FInd All I need here

Kami menunggu kehadiran Joan ditengah tengah kami cukup lama. Teman-teman seangkatan saya anak anaknya sudah masuk usia sekolah SD. Saya bingung mencari kegiatan dan teman berdikusi untuk anak seusia Joan. Di Indonesia Montessori saya mendapatkan semua yang saya butuhkan untuk perkembangan Joan dengan bonus…. sahabat sahabat baru disini. Gbu Mom C!

Imelda Simanjuntak
Working Mom
Jakarta, Indonesia

IMC dan Perubahan Mindset Seorang Ibu

Alhamdulillah sejak September 2015 saya menemukan akun IG IMC yang luar biasa inspiratif. Saya adalah working mom dengan anak berusia 2 tahun dan hanya punya quality time sabtu minggu saja bersama anak saya. Pada awalnya saya selalu berpikiran kalau anak akan selalu bahagia ketika pulang kerja kita bawakan sesuatu seperti mainan. Namun semenjak kepoin IMC ternyata itu salah besar bukan itu intinya, bukan pula mainan yang banyak yang harus kita berikan namun waktu kita bersama anak kita. Satu hal lagi yang penting digaris bawahi, saya jatuh cinta sama metode montessori ini melalui IMC. Dengan bergabung dengan forum IMC pun saya bisa berbagi inspirasi membuat DIY maupun ide bermain bersama anak sehingga kemampuan anak tergali dengan optimal. Terima Kasih IMC. Terima kasih sudah merubah pemikiran saya.

Desita Purwati
Teacher
Bandung, Indonesia

IMC the answer to my questions 😊

Saya sangat sangat bersyukur bisa dipertemukan dgn momC & IMC nya ini, jadi awalnya dulu itu sempat bingung banget, ada perasaan ini anak harusnya diajak main, tapi main apa yang cocok untuk anak di bawah 2thn, karena sepertinya dia sudah bosan dengan semua mainan, jadi lah ngubek2 internet & bersyukur banget ketemu dengan IMC, hampir semua pertanyaan-pertanyaan dalam benak saya selama ini terjawab, seperti tentang mengajarkan bilingual, tentangbagaimana agar anak kelak dapat menyerap pelajaran sekolah dengan lebih mudah, dsb. Terima kasih banyak yang tak terhingga momC, love u so much pokonya 😘😘😀

Galuh Phytaloka
Teacher
Indonesia

IMC, Quality Time Untuk Orangtua Dan Anak

Saya bergabung dengan IMC sejak Juni 2015, ketika Adiva berumur 2y3m. Awalnya saya mengikuti IMC karena tertarik dengan challenge-nya yang super seru! Bagi saya, aktivitas IMC bukan saja untuk bonding dan quality time, atau membuat anak lebih pintar (itu sih bonus). Tetapi memacu kreativitas orangtua untuk “belajar” bersama anak dengan cara yang sangat menyenangkan (misalnya DIY dengan menggunakan barang-barang disekitar kita). Saya dan suami menjalani long distance marriage. Ketika akhir pekan suami pulang dan bertemu Adiva, dia suka kaget dengan perkembangan Adiva. Yang paling pesat tentu perkembangan linguistiknya. Adiva juga jadi lebih mandiri dan bertanggungjawab, suka membereskan dan menyiapkan mainan sendiri. Kegiatan favorit kami adalah practical life! Saat ini, di usia Adiva yang 2y11m, saya dan suami tidak menargetkan Adiva untuk bisa calistung dan masuk sekolah. Goal kami adalah menjadikan Adiva anak yang mandiri, kreatif dan bertanggungjawab. Dan IMC punya banyak aktivitas untuk mempelajari hal itu, aplaagi sekarang banyak ide-ide bermain kreatif dari ibu-ibu inspiratf lainnya. Sukses terus IMC dan MomC, terima kasih untuk ilmunya selama ini. Big hug for all IMC families…. ^^

Fitri Ciwi
Stay At Home Mom
Cimahi, Indonesia

IMC is a great place for mom and kids!

Playing is a child world. Dan selalu ada pembelajaran dalam setiap permainan. Karena itulah saya menyukai metode montessori ini, dimana anak-anak tetap bisa mendapatkan pembelajaran dari berbagai macam aspek tanpa harus keluar dari dunianya dan IMC membantu saya dalam pengaplikasiannya. Dengan berbekal ilmu tentang pelaksanaan metode montessori yang selalu diulas dan diterapkan mom Vina di web IMC dan juga inspirasi dari banyak moms yang bergabung didalamnya membuat saya sangat terbantu mendapat ide pembelajaran yang bersifat permainan untuk anak-anak saya. Sehingga, anak-anak tidak hanya sekedar bermain tetapi juga belajar. Learning while playing is the best toys for them.

Mama Mumu
Lecturer, (Stay At Home Mom)
Jakarta, Indonesia

IMC , setitik embun segar buat “hidup” seorang IBU

Sejak kenal IMC saya jadi mengerti apa-apa yang dpelajari seorang anak dan apa itu stimulasi dan cara kerjanya serta bagaimana menciptakan stimulasi yang ga harus mahal, bisa dbuat sendiri sesuai kreativitas ibu. Saya jadi tidak bosan lagi saat menemani si kecil di rumah, serta merasakan setresnya kalo pas lagi mati ide hahaaa Tapi secara keseluruhan, challege2 IMC & ide2nya merubah si kecil menjadi lebih mandiri dan saya menjadi tidak stress saat melihat berbagai kekacauan saat si kecil belajar untuk mandiri, dengan kata lain ibunya juga belajar memahami dan sabar menghadapi si kecil. Ditambah lagi rekan-rekan di IMC yg penuh ide-ide kreatif dan apa adanya jadi kita seperti keluarga, bisa heboh-hebohan, kacau, berbagi ide, share kendala, masalah, saran dlm mendidik dan memelihara si kecil yang terlahir tanpa buku petunjuk 🙂 Maju terus IMC & IMC-erssss

ratna cempaka tongkalu
ibu yg mendidik dan menemani si kecil sepanjang hari
Malang, indonesia

IMC jadi primary page ketika buka chrome

Awalnya saya merasa kurang kreatif sebagai mama dalam hal bermain. Ngajak anak bermain cuma mainan itu dan itu lagi. Semenjak kenal IMC jadi banyak banget ide bermain dan murah diterapkan ke anak saya. Jadi challenge buat diri saya sendiri untuk selalu bikin kegiatan bermain dengan anak saya. Dan banyak kegiatan diy juga. Kalo dulu lebih mikir beli mainan, sekarang jadi lebih mikir memanfaatkan apa yang ada di rumah. Mainan gak harus beli kok. Thank you Vina untuk ide bermainnya yang sangat menginspirasi. Saya percaya ini akan membawa perubahan yang sangat berarti untuk pendidikan di Indonesia.

Fifi
SAHM
Jakarta, Indonesia

” IMC ” , Gubrakan Baru untuk kami yang msh banyak ketinggalan ilmu

Di Kudus itu bisa dibilang setengah-tengah , setengah desa & setengah kota 😉 . Kota kecil tepatnya . awal kenal IMC krna rajin absen di facebook , waktu itu azka berumur 1th . semakin dibaca dan didalami , woow … keren banget ini yg terpikir di benak saya ” oke , mari kita praktekkan di keluarga kita ” setiap kegiatan azka yg terinspirasi dari IMC selalu saya upload baik itu di Fb , IG , dan selalu jd DP di BBM saya . Bukan bermaksud pamer tapi lebih ksh tahu ini loh metode bagus u/ diterapkan kita para ortu pada anaknya . Apalagi di kudus yg notaben nya hal seperti ini jarang ada dan belum banyak yg tahu . Ada hasil saya sering upload foto2 itu ,teman2 mulai tertarik dengan kegiatan azka . Dari situ saya kenalkan dan saya sarankan mereka untuk bergabung di IMC ini . Meski kita di desa tapi tak boleh kalah donk sama orang di kota meskipun juga saya hanya lulusan SMEA tapi untuk hal yg satu ini tidah boleh disia2 kan dan harus disebar luaskan agar para ortu ini tahu tentang metode pembelajaran yang tepat dan terbaik untuk anak-anaknya , merubah tradisi lama dan mengikuti kemajuan.. Jadi saya akan tetap berusaha memperkenalkan apa itu Montessori di kota kecil saya yg merupakan hal yg luar biasa dan sangat saya syukuri saya diberikan kesempatan untuk tahu dan bergabung disini . TERIMAKSIH ” IMC ” inspirasi kami 🙂

Ratna Juwita
Wirausaha, Fulltime Mom
Kudus, Indonesia

IMC itu “energy booster” keluarga Indonesia

Berawal dari kejenuhan mata memandang disaat anak hanya berkutat pada mobil, pistol, bola, robot dan seputaran itu-itu saja, jadilah saya getol mencari ide bermain. Bersua dengan ide bermain ala montessori, disitulah mata, pikiran dan hati  saya mulai terbuka lebar, bahwa dunia anak tidak sebatas robot dan kawan-kawannya. Semua yg ada disekitar lingkungan kita, bisa menjadi permainan yg sangat bermanfaat bila dikemas secara apik. Dari sini pula, saya mengenal metode montessori, yang pas dan tepat untuk saya terapkan ke anak-anak di usia dini saat ini. Alif yang dulu bossy perintah ini itu, tantrum tiba-tiba suka pukul lempar banting sana sini, cepat bosan, selfish dan suka menyerah karena tidak sabaran. Makin hari alif bisa lebih mandiri, bisa mengkoordinasikan pikiran, hati dan anggota tubuhnya dengan baik, rasa ingin tahunya lebih tinggi, mau mendengar memahami dan kerjasama, Minat akan buku makin Wow,Kosakata terus bertambah, imajinasi makin luar biasa. “Because the imagination is more important than any knowledge” Kognitif, afektif, sensorik, dan motoriknya lebih berkembang dengan baik. Syukur alhamdulillah… Bagi saya sendiri, jauh lebih mengenal karakter alif, apa yang dia suka dan tidak suka, dan mana yg ia sudah siap serap dan belum siap serap. Tidak hanya Alif, sayapun juga ikut belajar. Jauh lebih sabar dan tekun dalam mendidik anak serta menikmati proses yang ada. Saya semakin terpacu untuk menjadi potret orang tua yang positif dan jadi sumber informasi utama untuk anak. Bagi kami, IMC merupakan wadah informasi, motivasi, kreasi, dan interaksi yang berharga  seputar education dan parenting tentunya. Terbantu punya kegiatan rutin untuk bermain sambil belajar dengan anak melalui jadwal homeschool atau challenge setiap bulannya. Dan sekaligus “energy booster” keluarga Indonesia. Thank you so much Indonesia Montessori^^

Nia Mihmidaty
Stay At Home Mom
Batam, Indonesia

IMC, For a Better Indonesia

Well.. Awal tahu IMC ya dari IG nya mom C sekitar mid of 2015 (pada saat itu Reagan masih umur 1.5 thn). Initially, masih bingung sebenarnya apa sih montessori itu. Ada sensory skill, motoric skill, practical life.. Masih bingung dengan semua istilah itu. Apa bisa diterapin ke anak umur segitu? Setelah melihat-lihat postingan di IG loh kok banyak ya pelajaran yang bisa dipelajari anak-anak walaupun bahannya cuma dari bahan sekitaran rumah. Kemudian mommy pun mencoba deh untuk diterapin ke Reagan. Toh nothing to lose kan; seperti prinsipnya montessori ” Follow the Child”. Awal dicobain pun, orang rumah pada bingung, ini anaknya dikasih maenan apa sih.. Mamanya ada-ada aja.. Di sela-sela kesibukan mommy selalu sempatkan untuk main bareng (quality time) dengan Reagan. And after a while, Reagan show some development with mainan DIY yang sederhana itu mulai dari rainbow sensory bottle, DIY Cloud Dough, DIY Rainbow Noodles, etc.. Anaknya jadi lebih peka dengan kondisi lingkungan sekitar ditandai dengan banyaknya kosa kata yang dipelajari, lebih fokus dan konsentrasi, lebih independen, dan bonding yang lebih kuat dengan mommy nya. Ya walaupun kadang mainan yang disiapin, cuma dimaenin bentar terus ditinggal lagi, rasanya gimana gt.. Tapi gpp kan prinsipnya follow the child aja 🙂 At last, saya bersyukur bisa dapat banyak ilmu dari Mom C tentang Montessori method ini. Semoga ke depannya bisa terus konsisten untuk learning through playing with montessori method ini. Disamping itu, jadi kenal banyak mommies kreatif di IMC club. Bisa saling support dan motivasi untuk sama-sama berusaha. Keep up the spirit Mom C!!! For a better Indonesia ^_^ Cheers, Doreyn

Doreyn Lionardy
Working Mom
Medan, Sumatera Utara, Indonesia

Educative and Resourceful Website/Community

IMC is a “place” where all moms not only have a chance to learn about different subjects/activities for their little ones; but it’s a forum where we all can inspire each other and share knowledges/experiences/ food recipe, etc. All moms in the IMC community are very supportive and respectful, regardless of our educational background. Surprisingly, the community also provides an opportunity for me to get to know other moms from Jakarta, Surabaya, Sumatra, Melbourne, Seattle and many more to come!

Jessica Maria
Engineer
San Francisco, CA USA

Montessori di rumah.

Hi IMC, first of all i want to say Thank you for all your hard work and doing a great job!Sebagai ibu dari satu anak dan sedang menerapkan Montessori approach di rumah, saya sangat terbantu dengan segala info, artikel dan kegiatan dari IMC. Bisa dilihat dari ratusan artikel, printables, rekomendasi alat belajar dan bermain dari IMC membuktikan bahwa IMC menaruh respect, mencintai dan peduli perkembangan anak. Semua di kemas dan dipikirkan sedemikian rupa supaya orang tua bisa menaruh investment yang tepat sasaran demi tumbuh kembang anak. Begitupun dengan segala postingan kegiatan yang sangat approachable dan gampang untuk terapkan di kehidupan sehati hari juga di rumah. Dan yang terpenting kegiatannya menyenangkan dan child approved!!. Montessori di rumah punya keuntungan untuk orang tua dan anak selain mempererat bonding juga menyaksikan proses perkembangan anak dari yang awalnya masih belum bisa menjadi bisa adalah kebahagiaan bagi tiap orang tua. Keep inspiring IMC.. Mari kita kenalkan keindahan Montessori ke tiap tiap keluarga sampai ke pelosok nusantara.

Olyen Simanjuntak
Mama for Daniella
Duri,Riau

Two Thumbs Up IMC

Awal pertama kali mengenal Montessori, langsung merasa pas dengan metode ini. Saya sangat bersyukur sekali ketemu dengan IMC dan para IMCers dimana kita bisa saling kenal dan sharing. Sekarang tidak pernah lagi namanya yang kekurangan ide permainan berkualitas dengan anak. Yang paling utama, I become a better mother… Menjadi lebih observant dan bonding dengan anak. Much thanks to MomC for giving your best. I sincerely believe IMC will grow bigger and reach more parents out there… – Cisca –

Franscisca Tanzil
Business Owner
Jakarta, Indonesia

IMC merubah Fay menjadi lebih hebat!

Awalnya Fay anaknya rewel banget. Sensitif sama hal-hal kecil. Sejak mama tau IMC dari Facebook..trus ngikutin selama 4 bulan ini.. terasa banget manfaatnya. Jadi lebih berani, ga rewelan lagi, trus bisa mandiri, ga jijikkan lagi. Jadi terasa betul manfaatnya karena kami merantau, cuma bertiga di rumah. Trus papanya juga sering dinas kluar kota. Alhamdulillah aku sekarang sudah ga kerepotan lagi mengasuh Fay, Fay aku kasih aktivitas, aku bisa nyambi nyuci ataupun masak..hehehe… makasih IMC, makasih Mom C…

ratna dewi anggarini
Ibu Rumah Tangga
Tarakan, Kalimantan Utara

IMC makes motherhood more colorful!

Sebelum kenal IMC, masih banyak bingung gimana mengisi kegiatan sama anak di rumah, terus rasanya waktu sia-sia banget kebuang & kurang produktif.. setelah kenal IMC, mulai pelan2 belajar banyak lagi tentang stimulasi anak yang baik, konsep follow the child, mengubah rumah menjadi ‘prepared environment’ dan yang penting waktu sama anak jadi makin berkualitas.. selain itu, mengenal banyak mommies di IMC Club yang pengalamannya luar biasa, saling sharing & support bikin lebih bisa menikmati waktu & perjuangan menjadi Ibu.. sangat bersyukur bisa kenal IMC dan ketemu teman seperjuangan yang saling menginspirasi.. IMC makes motherhood more colorful!

Eka Mardila
stay at home mom
Bekasi, Indonesia

Tau Montessori dari IMC

Aku mengenal metode Montessori pertama kali dari @indonesiamontessori . Setelah itu belajar lebih dalam dan memutuskan menerapkan metode ini untuk anakku. Thx momC sukses selalu.

Mutia Dewi
Stay at Home Mom
Cilegon Indonesia

Dunia Baru

IMC buat saya adalah dunia baru yang mengenalkan saya pada perkembangan anak saya yang jauh lebih pesat dibanding metode lainnya. IMC membuat ide ide saya lebih berkembang, jutaan inspirasi ada di sini. Teknik, metode, bahan, manfaat semua dikupas sangat lengkap ! Menyesal tidak menemukan IMC dari lama, tapi lebih baik sekarang daripada tidak sama sekali 😉

Jblily
Sahm
Bali, indonesia

Big Applause for IMC

Jujur saja … saya adalah fashion momm (anak saya dandanin dgn baju2 branded) sebelum berkenalan dengan mom C. Waktu itu yang saya tau mainan untuk anak laki-laki hanya sebatas mobil-mobilan. Perubahan besar itu terjadi pada diri saya terlebih dahulu, setelah kenal lebih jauh dgn IMC, sedikit demi sedikit mulai tau cara pilih mainan yg dapat menstimulus kecerdasan anak. Bahkan kadang mampu bikin sendiri DIY mainan … bayangkan! Saya … yg pemalas ini. Ha ha Perkembangan si mas pun berubah drastis. Minatnya terhadap buku yg begitu besar. Demikian juga kognitif, sensoric-motoriknya kadang amaze me as his momm. Tak ada kata lain yg dpt saya ungkapkan … kec rasa syukur yang tak terhingga dan rasa terimakasih yg luar biasa untuk momm C dan IMC. Harapan kedepan, semoga bisa terus menginspirasi mommy/ibu2 di Indonesia untuk mempercerdas dirinya dan anak2nya sehingga mampu bersaing di dunia global ini. Salam sayang dr kami Mommy Diah dan mas Farrel Our big applause just like “bigEars” applause when Noddy sing a good song 😉

Diah Noviyanti
Dokter
Jakarta, Indonesia

Thank You IMC

Sejak tau tentang IMC, rasanya langsung bahagia banget karena nemuin wadah yang asik banget buat bikin kegiatan bareng anak di rumah plus bisa nambah ilmu dan nambah temen buat emaknya. Montessori bukan cuma buat anaknya aja, tapi sarana buat orang tuanya belajar bareng anak. Thank you Vinaaa..

Nimma
mompreneur
Bandung, Indonesia

The Idea Came From IMC

Pertama lihat IG IndonesiaMontessori adalah Safari Toobs Music Instrument di support nomeclature cards-nya. Langsung jatuh cinta, dan dalam hati saya “bener juga…anak-anak akan lebih mudah belajar jika ada yang mewakili sesuatu yang real dan pasti mudah diingat”. Semenjak itu saya lihat perkembangan IG dan lanjut join di IndonesiaMontessori.Com. IMC meyakinkan saya bahwa saya bisa mendidik anak saya sendiri bersama suami tentunya dengan metode yang menyenangkan. Dan terbersitlah ide Homeschool untuk Muhammad. Ide-ide belajar sambil bermain bersama anak langsung menari-nari dikepala saya sepanjang waktu. Dan saya semakin ingin mempelajari bagaimana mendidik anak sendiri dan…itu sangat menyenangkan. Semacam self healing buat saya. Thanks to Mommy C for the inspiration. Homeschool for Muhammad Hafidz Syadi Abdurrahman is came from IMC.

Ira Rahmah Awalanti
Secretary
Balikpapan, Indonesia

IMC, My inspiration

Gabung IMC November 2015, gak sengaja nemu ig mom C, nanya2 tentang montessori dan taunya dibales. Rasanya langsung semangat dan gak khawatir lagi kalo buntu ide buat main, karena banyaakkk banget kegiatan seru di sana. Komunitasnya gak pelit ilmu dan selalu memberikan inspirasi bagi saya untuk bermain dg anak dirumah…😊 Gak ada alasan untuk gak menikmati keseruan bermaim bersama anak, pasti bisa… Kalo emang niat. Thanks IMC… 😊

Mesalindari
teacher, stay at home mom
Bekasi, indonesia

IMC Memperkuat Bonding

Setelah “kenal” IMC, membaca semua artikelnya, dan mempraktikkannya sedikit demi sedikit, bonding saya dan Nico semakin kuat. Selain itu, Nico jadi nggak kecanduan gadget lagi. Tantrumnya pun berkurang, malah menurut saya sudah hilang. Dia bisa lebih fokus mendengarkan instruksi, mengerjakan aktivitas, lebih percaya diri, lebih bertanggungjawab, lebih ceria, dan perkembangan kosakata serta kecerdasannya meningkat dibanding sebelumnya. Bagi saya pribadi, IMC juga mengubah mindset saya. Membuat saya yang grusa-grusu ini jadi lebih sabar dan tenang, membuat saya semangat untuk terus belajar dan memperkaya diri dengan ilmu, serta menambah banyak “saudara”. Intinya senang sekali menemukan IMC. Saya yakin, kalau semua ibu di Indonesia membaca website ini dan menerapkan untuk anak-anaknya, ke depan negara kita tercinta ini akan lebih maju ^_^

Ikhdah Henny
Freelance Editor
Samarinda, Indonesia

IMC, Raising A Learner

Sejak kenal Instagram, beruntungnya saya bisa kenal MomC di akun nya @indonesiamontessori. Kebetulan memang saya baru saja memutuskan Resign (workaholic mother tadinyaaa)… Tapi melihat kondisi suami pun kerja di luar kota, rasanya sudahlah gak kan sanggup anak sama pengasuh doang. Dan memang benar … Saya resign pada saat yang tepat karena langsung dapat mood booster yang melejit langsung sejak kenal sama MomC. Ternyata dunia pendidikan anak adalah kerinduan saya. Jadilah materi dari momC selalu saya keep dalam folder, idenya, artikelnya.. Ah, momC ini benar-benar seorang penulis yang handal! Saya pun jadi terpacu untuk belajar menulis tentang anak. Disamping menerapkan metode montessori di rumah sejak anak saya berusia 18bulan. Sekarang Rana, 32 bulan… sudah amat mandiri, dan tampak menghayati setiap hari pembelajaran di rumah. Berhubung kami tinggal berpindah-pindah, homeschool sepertinya masih menjadi pilihan kami… hehehe.. jadi inget obrolan sama MomC tempo hari.. “Apa bisa yaaa homeschool sampai anak selesai SMA…. ” IMC telah membuka wawasan pendidikan anak usia dini yang cocok dengan kami sekeluarga. Sekarang saya jadi belajar lagi dengan mulai mengikuti kursus montessori, membaca dari website, buku-buku, dan source lainnya mengenai montessori juga PAUD pada umumnya… Demi anak Indonesia yang pembelajar, lebih baik, lebih cerdas, dan berwawasan terbuka terhadap segala pekembangan jaman. Semoga IMC selalu menginspirasi keluarga Indonesia juga dunia!

 

Warm Regards, Yuli – @bundaranakayy

Yuli Anwar
SAHM
Jakarta - Kupang, Indonesia

Bermain dan Belajar

Accidentally masuk ke IMC IG account and got hooked! Tertarik banget sama ide-ide simple dan uniknya yang bisa dilakukan di rumah buat anak bermain sambil belajar. Ry, my son adalah tipe anak yang super aktif dan gak bisa diam. Tingkat curiositynya sometimes ngalah2in kucing, dan sangat bosenan sama mainan mainan dia yang banyaknya minta ampun (totally my fault yang seneng manjain dia with mainan yang seru-seru padahal gak segitu mendidiknya just because mommy yang sebenernya suka haha). Padahal, in reality, Ry lebih suka dan tertarik sama things yang bukan punya dia malah. Long story short (padahal tetep panjang ;p) I tried one of IMC idea with the coloured noodles (i like to call it rainbow noodles soalnya Ry hafal rainbow). Aku terkagum2 dia bisa main keseruan for almost an hour. Sambil misah-misahin, numpahin, pindahin, terbangin noodlesnya. Ditengah ke messy-an itu sambil belajar sensory, warna and how to be creative dengan noodlesnya itu. I am definitely going to try semua IMC list ideasnya so Ry bisa continue bermain sambil belajar while mom can worry about cleaning up the mess later haha. Thank you so much IMC. Keep inspiring yah karena as a mother i learn a lot from you 🙂

 

Sharena Delon
A full time Mommy
Jakarta, Indonesia

Resourceful , a big help for working mom

Sejak tau website IMC, saya sangat terbantu untuk bisa bikin kegiatan bersama Adithya di rumah setelah saya pulang kerja. Kegiatan ya sangat bervariasi Dan Mom Vina bikin penjelasan step by step Nya dengan jelas plus juga ditambahi dengan tujuan ataupun manfaat kegiatan ya. Website IMC sangat membantu working mom seperti Saya untuk ide2 menerapkan kegiatan montessori at home. Plus banyak review product yang sangat bisa dijadikan patokan .. I heart Indonesia Montessori 👍🏼💕

Dini Swastiana
Central Banker
Indonesia

IMC, Saya, Suami, dan Anak Saya

Pertama kali tau IMC dari instagram @indonesiamontessori dan gabung di IMC Club bulan Oktober 2015. Memantau instagramnya aja udah gatel pengen menerapkan posting permainan edukatif ke anak.  Setelah ikut gabung IMC Club ternyata banyak banget manfaat yang bisa saya dan suami dapat, yaitu: 1. Saya dan suami semakin bisa berkreasi memberikan pendidikan dengan bermain yg menyenangkan ke anak.  Sebelum ikut IMC, pendidikan yang biasa kami berikan adalah kegiatan kami sehari-hari seperti mengajarkan pentingnya beribadah, olahraga, membersihkan rumah, mengurus toko, menyiapkan makanan dan susu, menggosok gigi, menyiram air dll.  Setelah ikut IMC jadi kenal yang namanya sensory play, sensory bin, alat2 bermain yg edukatif, buku2 dan alat2 bermain pre-school yang memang tepat buat anak pre-school. 2. Suami juga antusias terjun bermain bersama anak karena dengan menerapkan kegiatan2 IMC, suami juga melihat manfaatnya, yaitu perkembangan anak yang luar biasa seperti anak selalu termotivasi untuk belajar, memiliki rasa yang kuat untuk belajar, anak selalu ada aja yang dikerjain…ga lagi senang menonton tv dan gadget.  Suami liat sendiri perkembangan anaknya dibanding anak2 yang lain yang belum mengenal pendidikan terutama melalui IMC sehingga menambah bonding saya ke suami, suami ke saya, saya dan suami ke anak, anak ke saya dan suami. 3. Saya mendapat teman2 baru yang sangat memotivasi saya untuk terus memberikan pendidikan kepada anak dan teman2 yang super kreatif dengan kegiatan bersama anak2 mereka.  Jadi ilmu saya bertambah dengan melihat dan membaca postingan teman2 di IMC.  Hal ini penting sehingga saya ilmunya ga segitu2 aja..jadi Ibu kan harus cerdas biar anaknya juga cerdas.  Untuk menjadi lebih cerdas bisa dengan gabung di IMC.  Senangnya juga di komunitas ini tidak ada yang saling judging, semua saling menghargai dan menghormati kondisi masing2.  Terima kasih Mom C yg sudah memfasilitasi semuanya.  Maju terus Indonesia Montessori.  Terima kasih teman2 IMC yang selalu mendukung dan memotivasi saya.  Maju terus teman2 IMC-ers.  Semoga selalu eksis dan kompak.

Lala
Wirausaha
Mataram, Indonesia

I love IMC

Thank you MomC buat wadah IMC. Sejak kenal IMC, saya jadi belajar banyak tentang edukasi anak terutama di masa keemasan Absorbent Mind yg mana masa ini tidak akan terulang kembali. Melalui kegiatan2 IMC Challenge, saya sangat terbantu jadi punya jadwal rutin untuk bermain dengan si kecil : bermain sambil belajar dan quality time sehingga bonding antara baby dan parents juga makin kuat.  Apalagi saya working mom, jadi dengan adanya challenge jadi mendorong saya untuk slalu memutar otak untuk menyajikan kegiatan2 bermain untuk si kecil. Efek buat si kecil : si kecil mulai bawel, perkembangan motorik kasar pun lebih baik seperti merangkak, perlahan2 melangkah beberapa step, sudah mulai bisa menggenggam sendok dan makan sendiri, mengenal lingkungan sekitar dengan baik (hewan, tanaman, kendaraan, dll) dan masih banyak lagi.

Anna Maria
Employee
Jakarta Barat, Indonesia

Salute IMC

IMC sangat membuka mata saya sebagai new mom utk memulai menstimulasi anak di usia sedini mungkin. Kalau orang dahulu selalu beranggapan anak masih kecil blm tau apa2.  Tapi sebaliknya, di IMC justru anak masih kecil bisa mengetahui apapun yang dia inginkan saat itu.  Thanks for Vina utk membuat IMC menjadi inspirasi bagi semua ibu di dunia khususnya di Indonesia.  Thank you buat sharing semua ide yang mudah utk dilalukan dirumah hingga semangat positif yang menular ke mommy2 di Indonesia.  Semoga Indonesia mempunyai generasi yang lebih baik lagi untuk kedepannya.  Cheers, Lina

Lie Karlina
Working Mom
Jakarta, Indonesia