Keterampilan Kehidupan Pada Pendekatan Montessori (Practical Life Skills)
Keterampilan Kehidupan atau yang kerap disebut sebagai Practical Life Skills merupakan salah satu bagian dari kurikulum pendekatan Montessori untuk anak usia dini. Pada bagian kurikulum Keterampilan Kehidupan, si kecil akan belajar melakukan aktivitas-aktivitas yang kerap dilakukan dalam kegiatan sehari-hari dan hal ini merupakan bagian dari bekal kemampuan hidup yang penting di kemudian hari.
Contoh dari kegiatan keterampilan hidup adalah seperti mencuci tangan sendiri, mencuci muka sendiri, menyemir sepatu, menuang air, menyisir rambut, belajar memindahkan barang dll. Kegiatan-kegiatan ini terlihat begitu sederhana di mata kita sebagai orang dewasa karena kita sudah sering melakukannya. Sedangkan bagi anak usia dini, kemampuan kehidupan seperti ini adalah hal yang sangat baru bagi mereka dan mereka akan merasakan suatu kepuasan dan pencapaian apabila mereka dapat melakukannya sendiri. Dengan dapat melakukan berbagai kegiatan kemampuan kehidupan sendiri, si kecil akan merasa lebih percaya diri dan juga menghargai diri sendiri.
Salah satu contoh dari kegiatan keterampilan kehidupan adalah menggunakan eyedropper untuk memindahkan cairan , dan contoh kegiatan di atas merupakan extension dari kegiatan sebelumnya yang lebih sederhana seperti pada kegiatan transfer cairan berwarna di sini.
Termasuk juga dalam kegiatan keterampilan hidup adalah kegiatan yang biasa dilakukan di rumah seperti membantu memasukan baju ke mesin cuci, mengeluarkan baju dari mesin cuci, membantu menjemur baju, membantu memasak (depan supervisi penuh!), membantu menyiangi sayuran, pakai sepatu dan kaus kaki sendiri,membantu melipat baju, menyiram tanaman, membersihkan meja, membantu menyiapkan makanan, dll.
Banyak dan sering kali saya mendengar pernyataan dari berbagai pihak seperti demikian “Ya ampun, kasian banget ya anak kecil-kecil kok disuruh-suruh…kok kasian sekali ya?” Pertama-tama saya ingin klarifikasi bahwa semua yang dilakukan si kecil bukan “disuruh-suruh” melainkan adalah dorongan kemauan intrinsik dari dalam diri anak usia dini untuk menjadi bagian dari komunitas sekelilingnya dan keinginan intrinsik dari si kecil untuk ikut ambil bagian dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang ia lihat di sekelilingnya. Apabila anda mencoba melihat dari lensa cara pandang dan cara pikir anak usia dini, justru sebaliknya dari yang anda pikirkan , si kecil tidak merasa “terpaksa” atau “disuruh-suruh” untuk melakukan semua kegiatan tersebut. Mereka justru ingin belajar, mereka ingin mengimitasi segala hal yang terjadi di sekitarnya, mereka ingin “BISA” , mereka ingin diperhitungkan sebagai salah satu bagian dari keluarga yang dapat berkontribusi. Semakin besar kepercayaan anda terhadap si kecil bahwa mereka bisa, semakin yakin pula mereka akan kemampuan dirinya sendiri. Hal ini pula yang menyebabkan bahwa dalam melakukan kegiatan keterampilan kehidupan disarankan oleh Montessori untuk menggunakan benda yang sesungguhnya hanya dengan ukuran yang lebih kecil (Real objects, Child Size). Pada kegiatan pracitcal life skills, si kecil belajar menuang menggunakan gelas beling kecil , bukan menggunakan gelas plastik.
Dengan menerapkan kegiatan keterampilan hidup di rumah dengan pendekatan Montessori, si kecil akan lebih percaya diri, menghargai dirinya sendiri dan juga menjadi bekal yang amat penting bagi kehidupannya di kemudian hari. Selain hal tersebut, berbagai manfaat tidak langsung juga didapat dari melakukan kegiatan kemampuan kehidupan seperti melatih koordinasi mata dan tangan, mengasah sensorik halus dan juga berguna untuk kemudian hari digunakan untuk melatih kemampuan menulis (pincer grasps).
Untuk daftar kumpulan artikel mengenai berbagai kegiatan keterampilan kehidupan untuk anak usia dini yang dapat anda terapkan di rumah dapat di buka di sini : Daftar kegiatan keterampilan kehidupan untuk anak usia 3-6 tahun (Prasekolah)