Membuat anak tumbuh mandiri nggak bisa dilakukan dalam sehari semalam. Itu sebabnya sebagai orangtua kita perlu melatihnya.
Memang lebih mudah dan cepat kalau kita yang menyiapkan segala keperluan anak, tapi mau sampai kapan sih? Bukankah akan lebih merepotkan kalau mereka terus bergantung sampai besar nanti? Atau sampai kapan sih kita bisa terus-terusan membersamai mereka?
Nah, salah satu keterampilan yang penting untuk diajarkan ke anak menurut saya adalah tali-temali. Meski kelihatannya sederhana, belajar menali punya banyak manfaat lho, mom. Misalnya mengikat tali sepatu, menjahit baju yang sobek, hingga membangun tenda.
Manfaat Belajar Tali-temali
Selain menjadi bekal keterampilan untuk anak di masa depan nanti, belajar tali-temali juga menyimpan beberapa manfaat baik untuk perkembangan mereka. Apa aja ya?
1. Melatih Fokus
Saat mommies atau daddies mengajarkan mereka bagaimana cara mengikat sepatu contohnya. Anak akan belajar mendengarkan dengan cermat dan mengikuti arahan.
Secara nggak langsung, ini bisa membantu melatih fokus anak pada hal-hal yang sedang dikerjakannya.
2. Meningkatkan Ketangkasan
Saat melakukannya, anak akan menggunakan jari-jarinya untuk membuat simpul atau ikatan. Secara alami, hal ini mampu melatih ketangkasan mengembangkan keterampilan motorik halus, koordinasi tangan dan mata, serta meningkatkan persepsi visualnya.
Lagi-lagi, keterampilan ini bisa membantu mereka untuk mengembangkan kemampuan lainnya lho mom, seperti memegang benda dengan benar, mencengkram, dan sebagainya.
3. Memahami Urutan dan Proses
Selanjutnya, belajar tali-temali juga membantu anak belajar soal urutan dan proses.
Untuk membuat simpul yang benar, mereka harus mengikuti urutannya dengan baik. Ini sekaligus melatih kesabaran dan resiliensi mereka saat beraktivitas.
How to Tie A Knot?
Ada banyak aktivitas yang bisa kita lakukan untuk belajar tali-temali. Misalnya dengan berlatih mengikat tali sepatu, memasang kancing, menyulam, atau meronce.
Tapi untuk anak saya yang usianya baru 3 tahun, aktivitas-aktivitas di atas rasanya kok cukup “frustrating” ya, mom. Nah, supaya ini tetap menyenangkan, saya mau kasih ide permainan “how to tie a knot” yang lebih simpel. Intip yuk!
Jadi, untuk belajar ini saya menyiapkan sebuah tali dan lembar petunjuk. Untuk talinya, saya sengaja pilih yang ukurannya agak besar supaya lebih mudah dipegang. Lebih seru lagi kalau talinya bisa warna-warni, biar permainannya semakin kaya dan kreatif. Kalau untuk panjang talinya, bisa dikira-kira aja ya mom. Sekitar 30 cm rasanya cukup.
Nah, tali siap. Selanjutnya saya bikin juga kartu instruksinya. Bagaimana bentuk tali atau simpul yang mau dibuat. Buat orang dewasa ini terlihat easy peasy sih cuma anak-anak mungkin bakal agak kerepotan di awalnya. Untuk itu tetap sabar dan lakukan repetisi sebanyak yang diperlukan, ya!
Untuk anak yang lebih besar, mommies bisa coba bikin simpul yang bentuk atau caranya lebih kompleks. Hints dari saya, coba cek lagi deh pelajaran tali-temali jaman pramuka dulu!