Metode Montessori adalah suatu pendekatan yang dicetuskan oleh Doktor Montessori berdasarkan pengalamannya menangani secara langsung anak-anak berkebutuhan khusus di Casa Dei Bambini, Itali. Beberapa ide utama nya meliputi memperlakukan anak dengan respek/hormat, berperan sebagai fasilitator dan mempersiapkan suatu lingkungan yang mendukung kegiatan anak dan sesuai dengan kebutuhan anak. Menyiapkan materi dan memberikan kesempatan untuk secara bebas mengerjakan kegiatan-kegiatan yang diingingkan. Selain itu Montessori juga menerapkan pendekatan dimana sebisanya anak mengkoreksi kelalaian / kesalahan yang di buat sendiri, memberi kesempatan anak untuk bekerja sesuai dengan ritme anak sendiri dan mengobservasi kapan anak siap untuk mempelejarari hal baru.
Observasi dari Dr.Montessori :
Bagaimana dan kapan anak-anak berkonsentrasi :
* Anak-anak dapat berkonsentrasi pada suatu kegiatan yang mana menarik perhatiannya.
* Anak-anak suka mengulang-ulang melakukan kegiatan yang menarik perhatiannya.
* Anak-anak dapat berkonsentrasi pada suatu kegiatan yang mana menarik perhatiannya.
* Anak-anak suka mengulang-ulang melakukan kegiatan yang menarik perhatiannya.
Apa yang sebenarnya anak-anak inginkan :
* Keadaan yang teratur dan jadwal yang jelas, khususnya untuk anak usia di bawah 3.5 tahun.
*Memiliki kesempatan untuk menjaga lingkungan sekitarnya dalam keadaan teratur.
* Memilih melakukan kegiatan hidup sehari-hari dengan tujuan tertentu dibanding bermain.
* Menggunakan alat-alat yang sebenarnya dibanding menggunakan alat-alat untuk mainan.
* Berkegiatan di suasana yang tenang dan hening.
* Mulai mempelajari hal-hal yang diterima secara umum seperi kebersihan diri sendiri, dll.
*Memiliki kesempatan untuk menjaga lingkungan sekitarnya dalam keadaan teratur.
* Memilih melakukan kegiatan hidup sehari-hari dengan tujuan tertentu dibanding bermain.
* Menggunakan alat-alat yang sebenarnya dibanding menggunakan alat-alat untuk mainan.
* Berkegiatan di suasana yang tenang dan hening.
* Mulai mempelajari hal-hal yang diterima secara umum seperi kebersihan diri sendiri, dll.
Bagaimana Cara Anak Belajar:
* Dengan tidak perlu mendapatkan hukuman ataupun iming-iming hadiah.
* Dengan memiliki kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya sendiri.
* Dengan memiliki kebebasan untuk bekerja dan berkegiatan dengan materi yang ia pilih sendiri.
* Dengan melakukan berbagai kegiatan sendiri.
* Dengan memiliki kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya sendiri.
* Dengan memiliki kebebasan untuk bekerja dan berkegiatan dengan materi yang ia pilih sendiri.
* Dengan melakukan berbagai kegiatan sendiri.
Supaya ga ketinggalan dengan artikel terbaru kami, jangan lupa “Follow by Email” di kanan atas, dan verifikasi email anda ya.
Bagi yang punya Facebook, yuk gabung di Facebook kami juga dan tentunya Instagram kami untuk kegiatan ide bermain dengan anak setiap harinya 🙂