Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau World Car Free Day diperingati secara internasional setiap tanggal 22 September. Peringatan ini memang bertujuan untuk menginisiasi para pengendara kendaraan bermotor untuk ‘rehat’ sejenak dan menggunakan kendaraan alternatif lainnya.

Selain lebih ramah lingkungan, lumayan lah ya untuk sedikit berkontribusi mengurangi polusi udara meskipun cuma satu hari aja. Nah, daripada mengeluhkan polusi Jakarta yang makin-makin, kita ikut memperingati HBKB juga yuk, mom! Tapi sebelumnya, baca dulu sejarah singkatnya berikut ini.

Sejarah Hari Bebas Kendaraan Bermotor

Sumber: Pexels

Dilansir dari laman National Day Calendar, peringatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1950-an. Ini bermula karena orang-orang menyadari kalau kendaraan bermotor memberikan dampak buruk pada lingkungan.

Nah, kalau di Indonesia car free day baru tren sekitar tahun 2007, Belanda dan Belgia udah menerapkan aturan Car Free Day di hari Minggu sejak tahun 1956. Baru di tahun 1990-an, negara-negara Eropa lainnya juga menyelenggarakan aksi serupa dan akhirnya menyebar ke negara-negara lainnya.

Long short story, sekarang tanggal 22 September diperingati sebagai HBKB Sedunia. Kalau ditilik dari manfaatnya, HBKB sedikitnya memberikan sumbangsih terhadap:

  • Ketersediaan ruang hijau lebih banyak
  • Upaya penyediaan infrastruktur dan transportasi masal
  • Udara yang lebih sejuk, sehat, dan bersih
  • Momen untuk menyuarakan opini tentang lingkungan hidup

Momen Pas Ajak Anak Naik Transportasi Umum

Sumber: Pexels

Kalau dilihat dari idenya, inisiasi HBKB udah bagus banget nih. Tapi sebagai kaum yang realitis, hidup mesti terus berjalan nih, mom. Bagaimana pun anak-anak tetap harus berangkat ke sekolah dan kita juga mesti berangkat kerja dong?

Intinya mobilisasi tetap berjalan. Tapi di HBKB tahun ini saya mau ajak mommies dan daddies sekalian untuk turut merayakan dengan cara menggunakan public transportation yang ada.

Kalau biasanya kita kemana-mana pergi pakai kendaraan pribadi, justru di momen ini kita bisa memberikan pengalaman baru buat anak-anak dengan mengajak mereka naik transportasi umum. Selain untuk menjaga kesehatan Bumi, mengajak anak-anak naik transportasi umum punya manfaat yang lebih dari itu. Di antaranya:

  1. Memberikan kesempatan pada anak untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Misalnya bercakap-cakap dengan sopir, penumpang lain, atau petugas keamanan
  2. Memperluas pengetahuan, seperti belajar cara membeli tiket, memahami petunjuk jalan, bahkan belajar membaca situasi sosial
  3. Mengajarkan mereka keterampilan yang berguna sepanjang hidup
  4. Memberikan ‘waktu jeda’ bagi anak dan orangtua untuk saling bercerita karena tidak harus fokus memperhatikan jalan seperti saat sedang berkendara
  5. Membuka kesempatan untuk pengalaman belajar yang baru bagi anak-anak
  6. Menjadi kesempatan anak untuk lebih memahami etika dan norma sosial, seperti mengantre dengan rapi, memberi tempat duduk kepada orangtua, atau menghormati privasi orang lain.

Ternyata mengajak anak naik transportasi umum di Hari Bebas Kendaraan Bermotor bisa seseru itu kan, mom? Semoga langkah sederhana yang kita ajarkan ke mereka hari ini kelak bisa memberi sumbangsih yang besar pada Bumi karena anak-anak ini telah menyaksikan bahwa transportasi umum bisa menjadi solusi yang lebih ramah lingkungan. Mau cobain?

Leave a Reply

Your email address will not be published.