Pengembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini :
Pengenalan Huruf Dengan Mencocokkan Huruf Kayu
Salah satu kegiatan dan hobi yang MomC , DadC dan C sukai adalah membaca , hal ini termasuk juga dengan membacakan buku untuk C kurang lebih semenjak C lahir. (Psst..MomC udah mulai belanja belinji buku dari pas tau dirinya expecting hahaha…) . Saat itu tentu bukunya buku yang bergambar/bertekstur dan C tertarik melihat gambar-gambarnya saja. Hal tersebut konsisten kami lakukan sampai pada akhirnya C pun menyukai dan mencintai buku sama seperti MomC dan DadC. Selain itu MomC juga hobi pergi ke perpustakaan setempat untuk bermain-main di bagian anak dan untuk membuat C terbiasa dengan suasananya. Beberapa bulan lalu MomC membaca brosur di perpustakaan setempat bahwa rekomendasi jumlah buku yang direkomendasikan untuk dibacakan ke anak dalam sehari adalah 5 buku untuk anak usia pra-sekolah. Tentu saja kadang-kadang kalau sedang berlibur dll ga bisa selalu dijadikan patokan ya, tetapi secara garis besar guidelines nya begitu 🙂
Kalau keluarga kami dibilang hobi buku mungkin pantes deh, soalnya kami sekeluarga hobi bahkan ke arah-arah koleksi berbagai buku dalam berbagai topik ha ha ha… ya udah lah ya, namanya hobi 😀 Memang kalau dengerin mitos-mitos tentang baca buku kan suka dibilang “Kalau keseringan baca nanti mata kamu rusak, berkaca mata dll.” Wah boleh dibuktikan ternyata mitos itu salah besar ya saudara-saudara! tergantung tempat, pencahayaan dan postur membaca loh…karena keluarga hobi baca MomC dan DadC ga ada yang pakai kaca mata sama sekali kok! jadi bisa ditepis mitos-mitos kuno jaman kuda gigit besi tersebut ya…
Salah satu tips / saran untuk menumbuhkan minat pada si kecil terhadap buku yakni dengan menyiapkan (lagi-lagi balik ke “The Prepared Environment”) sudut baca yang simpel, menarik dan mengundang si kecil untuk duduk-duduk dan buka-buka bermacam-macam buku. Korner ini MomC taruh di ruang perpustakaan keluarga kami dimana buku-buku koleksi lainnya juga ada di situ.
Karena familiar dengan berbagai huruf maka C akhir-akhir ini tertarik dengan yang namanya segala yang berbau-bau huruf (mungkin sensitive periods?). Pengenalan abjad fonetik (letter sounds) ,abjad huruf kecil , besar (letter names) dll sebagainya sudah diketahui C menjelang usia 2 tahun,ini pun tanpa pembelajaran intensif tetapi dari membacakan bermacam-macam buku dan juga meraba huruf bertekstur saja. Nah karena syarat penggunalan Moveable Alphabet adalah mengenal seluruh abjad  fonetik maka MomC mulai memperkenalkan huruf-huruf kayu nan cantik ini 😀
Kegiatan kali ini adalah kegiatan mencocokkan kertas huruf dengan huruf kayu dari moveable alphabet. Pada kegiatan kali ini MomC menyiapkan beberapa kertas huruf yang C boleh pilih sendiri mau mulai dari yang mana, selanjutnya C diminta menyebutkan letter sounds (Abjad fonetik) satu per satu dan mencari huruf kayunya.
Memang banyaknya huruf kayu ini terkesan overwhelming, jadi diusahakan saat melakukannya dengan keadaan yang mendukung , tidak berisik dll. Kadang pada saat C sedang mencari huruf kayu yang sesuai tetapi tidak menemukkannya, MomC memberi petunjuk berupa hint “Coba lihat lagi ke bagian atas kanan…” Jadi kita mengarahkan tetapi tidak mengambilkan, peran educator adalah minimal dan peran si anak adalah maksimal.
Bagi anak seusia C, MomC sudah puas dan senang apabila C dapat fokus 7-10 menit saja itu sudah lebih dari cukup. Selama sesi tadi C mencocokkan kartu pilihannya sendiri yakni “ROBOT” dan “CRAYON”. Setelah selesai mencocokkan keduanya C masih ingin lagi dan memilih kartu “PUZZLE” tetapi keliatannya C sudah mulai buyar dengan melompat-lompat dll …sampai nubruk haha…akhirnya MomC tutup dulu kegiatan ini dan mengatakan pada C bahwa nanti kita dapat mencoba lagi selanjutnya 🙂
Mulai dari usia beberapa bulan , si bayi kecil mulai meyerap kata-kata yang nantinya akan menjadi dasar yang baik untuk kemampuan membaca selanjutnya, so banyak-banyaklah ajak si bayi berbicara dan NO BABY TALK PLEASE…berbicaralah layaknya anda berbicara pada orang dewasa yang sepadan dengan kalimat yang jelas dan lengkap. Pada usia 2-3 tahun, si kecil mulai berbicara dan memberi respons terhadap buku-buku dan mulai bertanya kepada kita. Pada usia 3-4 tahun , ini merupakan periode emas dalam perkembangan bahasa anak usia dini. Mereka akan mulai “membaca” buku-buku kesukaannya sendiri dan mulai memahami jalan cerita dari buku tersebut. Pada fase ini juga si kecil akan mulai menulis-nulis yang meniru orang dewasa seakan-akan menulis huruf tersebut. Aktifitas ini menandakan bahwa si kecil mulai tertarik terhadap kata-kata dan dalam periode sensitif bahasa, saat keemasan yang tepat inilah untuk menggali dan mengasah kemampuan si kecil dalam bidang bahasa.
Wah , jadi teringat kemarin saat C sedang mengerjakan Mazes nya , karena akhir-akhir ini juga lagi suka banget sampai memohon-mohon MomC untuk melaminasi buku Mazes barunya….tiba-tiba C manggil momC “Mommy ,C buat r…..rrrrrr!!!” dan benar loh dia scribble mirip-mirip “r” selanjutnya C masih nulis-nulis lagi dan bilang “Mommy, C tulis q…qwahh qwaahhh as in quailll!” MomC yang agak-agak ga percaya mendekatkan diri ke kertas C dan ta daa….betul loh mirippp sama “q”. Ahaaaaaa…tersedak dengan bayi kecil nya yang sudah not-so-baby anymore langsung berusaha menghilangkan hawa-hawa liburan dan berusaha dengan susah payah back to routine! My C will probably be in his language sensitive period anytime soon! better be prepared MomC !
Ini “Q” versi C …
Bagi Mommies , Daddies dan Para Pendidik di tanah air yang ingin mulai menerapkan hal ini di rumah tetapi belum ada huruf kayu Moveable Alphabet, bisa buat sendiri menggunakan printable ya, silahkan di unduh di Link ini DIY Montessori Moveable Alphabet Montessori Materials.
Selamat Mencoba!
seneng banget deh baca tentang perkembangan C yg keren! bener banget momC, anak yg sejak baby sudah dikenalkan pada aktifitas membaca, di umur 2,5 tahun mulai tertarik untuk baca buku sendiri dan belajar huruf dan kata. N bahkan sekarang tiap nemu tulisan sering bilang “mama, ini bacanya FISH” walaupun sebenarnya that’s not the word, hahaha… tapi saya senang karena mulai muncul minat bacanya. N juga mulai suka scribbling, kemarin pernah (ceritanya) tulis nama anjing kami yg berinisial r, “mama N bisa tulis r”. dan waktu saya lihat ternyata beneran menyerupai r – shocked! hahaha
memang menyenangkan sekaligus mengharukan ya melihat perkembangan buah hati 🙂