Dear IMC readers, kalau bulan lalu saya mendapat kesempatan untuk share opini saya mengenai generasi Z serta peranan gadget pada anak-anak jaman sekarang , kali ini saya mendapat kesempatan menarik untuk berbagi pandangan mengenai homeschooling. Thank you harian Jawa Pos untuk kesempatan sharingnya 🙂

Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional , 2 Mei 2016 (Hardiknas) , tim JawaPos For Her mengulas mengenai pendidikan di rumah (homeschooling). Senang sekali bahwa saya berkesempatan untuk share opini saya dan mengapa sampai pada saat ini C stay home with me dll. Menurut pendapat saya pribadi dan pengalaman saya, pendidikan dan banyak sekali hal-hal yang saya pelajari di rumah bersama orang tua saya. Menurut saya pengalaman dan kesempatan eksplorasi langsung yang saya dapatkan saat saya grew up sangat berharga dan hal itu tidak dapat didapatkan hanya di sekolah. Kesempatan seperti membangun bisnis , menciptakan produk, berdiskusi dengan adik-adik saya bagaimana cara menjual produk tersebut, dll sangat saya nikmati. Sejak kami SD literally kami sudah suka ikut-ikut bantuin usaha orang tua. Salut kepada kedua orang tua saya yang memberikan kesempatan kami untuk bantu-bantu itu tanpa rasa khawatir kami salah hitung dll! tidak jarang siang hari sepulang kami dari sekolah, tanpa ganti baju terlebih dahulu kami langsung dengan semangat bantu-bantu salah satu usaha orang tua kami saat itu, kami dengan senang hati membantu apa saja karena seru sih! adik saya yang SMP membuatkan logo, banner dll. Ternyata ia menemukan passionnya sehingga pada saat ia sekolah SMU, ia pun kuliah malam di bidang design grafis, so Yes sebelum dia lulus SMU ia sudah memiliki diploma duluan hehehe…kalau di trace back mungkin itu juga yang menjadi asal muasal ide tercetusnya berbagai aplikasi keren yang adik saya dan suaminya buat ya! bisa IMC mommies baca wawancaranya di harian Kompas terbit 25 April 2016 yang lalu, mengenai ColorTherapyApp yang mendunia dan digunakan oleh jutaan orang di dunia.

Bagi saya pribadi, saya tahu kalau saya mau saya bisa saja mendapatkan nilai 100 di setiap ujian saya, namun entah mengapa saya lebih memilih untuk bantu-bantu deh, kalau masalah nilai saya cukup puas kok dengan 90 something…istilahnya I don’t have to have straight A+++ , I am totally fine with 3.8 something hehe!

Berdasarkan pengalaman pribadi saya itulah saya merasa ngga perlu cepat-cepat memasukan C ke suatu sekolah formal, terlebih lagi usianya baru 3 tahun hehe…saya merasa percaya dan yakin bahwa saya dan suami bisa memberikan yang terbaik bagi kami untuk C. Masalah pergaulan saya ga masalah, saya pribadi very social….kalau di tes mungkin very sociable person gitu out of the chart! haha basically I can talk with anyone with everyone everywhere non-stop (oopsss..!) saya menyeimbangkan hal tersebut untuk sering-sering mengajak C bermain dengan teman-teman sebayanya, ngga ada masalah sama sekali tuh! C senang sekali kalau ketemu anak seusianya di situasi bebas bermain, ia pun lebih rileks jadinya karena belum ada keharusan ini itu…saya dan suami sepakat bahwa pendidikan utama dan terutama mengenai segala hal, termasuk aspek nilai-nilai kehidupan itu datangnya 99% dari rumah. Saya dan family saya sangaaaaat dekat, selama 18 tahun saya tinggal di rumah orang tua saya (sebelum saya berangkat ke Amerika) , tidak pernah 1 weekend pun dilewati tanpa bersama keluarga.

 

Yes, I am serious – I do not regret about that at all…mungkin untuk anak muda merasa ga cool ya? saya sih malah merasa bangga hehe dengan demikian kalau ada hal-hal yang menurut saya diluar nilai-nilai yang saya kenal dari family saya, saya pun bukan tipe anak yang mudah terpengaruh , istilahnya jauhhh lebih dengerin orang tua daripada suara-suara di luar sana…nah karena itulah saya ingin mengulangi dan menerapkan hal yang sama pada keluarga saya sendiri, lucky me suami saya mendukung hal ini karena ia sendiripun melihat hasilnya 🙂 So IMC Mommies, semangat! anda adalah sekolah pertama anak dan anak anda adalah 100% tanggung jawab anda !