Setelah ”sibuk” membahas #COVID19 2 bulan terakhir ini…yuk simak kisah Mom Xtin dan Sam! kalau saya tidak mendengar sendiri kisa ini dari Xtin…I will never believe it. Di mata saya, sejauh pengetahuan saya Sam dan aktivitasnya serta kreasinya di berbagai kegiatan IMC sangatlah amazing! I can see , dia anak yang ceria , kreatif dan tertarik pada berbagai hal seperti coding, bermain konstruksi dan juga penuh percaya diri untuk tampil di berbagai event. Saya senang sekali membaca perjalanan mom Xtin dan Sam…bahwa terkadang or MOST of the time kita perlu menutup telinga dan tetap teguh menjalankan apa yang kita tahu dan percaya itu benar. Sharing ini bermanfaat sekali terutama untuk new Moms yang saya yakin banyak mengalami hal serupa…banyak sekali awam yang mungkin dengan mudah melontarkan kata-kata yang berkesan ”judge” terhadap anak kita…namun sebetulnya semua itu tidaklah benar dan tidak tepat. Saya pribadi merasakan, ketika ada balance yang OFF ….misalkan di kala pandemik corona ini…nah terkadang anak-anak menjadi lebih moody, dll. Yuk, sama-sama berpikir positif dan seperti mom Xtin.
Anak nakal, terlalu dimanja, gak pernah dimarain sih, harus dimarain dia, kalo itu anak gueh uda gueh pukul..
…itulah komen orang orang terhadap anak saya yang saat itu baru mulai berjalan di usianya 15 bulan.
Luar biasa aktif katanya sampai dituduh hiperaktif, dia lari, lompat, tangannya memukul mukul meja, tembok dan pintu keras keras sambil ketawa ketawa dan jerit jerit
Guling gulingan sesuka dia..yah gak semua anak seperti anak saya memang.. ada yg terlahir duduk tenang anteng manis menyenangkan dan tidak “menganggu” orang dewasa sekitarnya. Saya akhirnya memutuskan “menghindar” dari masyarakat…..
Main ke tempat publik di saat sepi atau kalau mau makan cari tempat yang sepi.. di usianya saat itu dia dianggap terlalu “mengganggu”
Tambah lagi dia dianggap telat perkembangannya oleh para orang tua senior …
was was galau ? Sudah pasti.. beruntung dari hasil scroll media sosial Instagram saya bertemu dengan Mom C.. mulai di usia yg tepat menjelang 3 tahun.. dan saat itu apakah seluruh bumi dan langit mendukung saya ? Tentu saja tidak donggg 🤣🤣🤣 belajar apaan itu 🤣🤣 dan teman seperjuangan saya di era dimana anak ikut memasak dan membersihkan rumah, mandiri , berkreasi, tuang menuang, sorting itu memalukan, kurang kerjaan, berbahaya, bikin repot, buat apa sih ? Ada banyak (ya kannnn)
Dana ? Kami beruntung mom C membuat buku Montessori di Rumah.. yang benar benar bisa dipraktekin di rumah..menggunakan apa yang ada di rumah (uda ditentang terus abisin dana banyak 🤪🤪 cari perkara dehhh) beli bukunya deh.. wajib !!! dan saat down curhat sesama teman teman IMC membuat saya semangat lagi.. bukan saya sendirian kok yang ditentang orang sekitar, bukan anak saya aja yang diajak tuang menuang malah main air, atau hamburin aparatus atau malah aparatusnya di jadiin mainan yang lain, tidak ada hari hari “sempurna” seperti yang terpajang indah di Instagram tapi memorinya memang sempurna indahnya…
saling pinjam meminjam atau berbagi info tentang buku, aparatus terjangkau , tutorial diy juga sangat membantu saya yang menjalani kegiatan yg diadaptasi dari Montessori di rumah dengan budget terbatas
Bertahun tahun melatih diri menjadi edukator bagi anak sendiri di rumah.., secara tidak sadar, hubungan kami ibu dan anak jadi sangat baik dan dekat
Dulu awalnya jujur sempat tujuannya ingin membuktikan anakku juga hebat pada orang orang yang dulunya ngejekin… tapi makin kebelakang setelah semakin mengerti filosofinya bukan itu lagi yang dicari.. karena sudah tidak obsesi seperti dulu lagi, saya juga jadi lebih santai dengan tiap proses anak, tidak terburu buru dan tidak kecewa atau terasa kok lambat sekali yah progressnya.. ternyata saat saya santai rileks, anak malah lebih enjoy dan bahagia. Jadi lebih semangat belajar sehingga hasilnya juga malah lebih baik.
Beruntung berkat artikel artikel Mom C, saya bisa memahami anak saya kalau dia bukan seperti yang dituduhkan orang orang sekitarnya.. memang anak seusia dia butuh banyak gerak kok.. ternyata setelah rutin diizinkan untuk eksplorasi kemampuan fisiknya (lari, manjat, teriak), sempat juga puasa gadget selama 2 tahun, dia jadi lebih tenang dan mudah diajak berkompromi.
…and i owe that so much Mom C siapa sangka anak yang dulu selalu jejeritan jika mamanya menghilang dari pandangan bisa tenang ditinggal saat mulai bersekolah ? Ternyata kuncinya diajarkan mandiri agar percaya diri dan komunikasi bahwa ini perpisahan sementara plus kepercayaan anak kalau mamanya memang selalu menepati kata katanya adalah jawabannya.
. siapa sangka dia bisa tenang duduk menulis, mewarnai, menempel kolase, membaca, tekun membaca soal soal berlembar lembar dan mengerjakannya sampai selesai , bahkan tulisannya cukup rapih ? Kegiatan yang dianggap sia sia dan tak berguna ternyata menambah rentang fokus konsentrasinya, menguatkan otot otot tangannya, dan mempermudah dia saat tiba saatnya untuk belajar menulis dan membaca.
Dia bisa mengendalikan diri dengan baik, patuh aturan, jujur, dan mau berbagi dari bekal sekolahnya, sampai hari ini dia menaruh pangsit goreng kesukaaannya dari piring dia ke piring mamanya…buat mama, aku cukup satu saja katanya.
Anak yang menghabiskan 6 tahun pertamanya dalam keadaan penuh cinta dan dalam lingkungan yang mendukung perkembangannya akan merasa lebih aman dan percaya diri. Dan saya melihat sosok itu sekarang dalam diri anak saya.
Si anak 7 tahun ini sekarang bersekolah di SD dan menjalani hari harinya dengan sangat bahagia, dia tidak merasa terbeban atau kesulitan dengan ritme belajar yang ada, saat TK karena semangatnya untuk tekun dan mau belajar, dia terpilih untuk acara sekolah dan mewakili sekolah untuk lomba.Di rumah ? Dia adalah anak menyenangkan ,si ringan tangan yang membuat rumah terasa hangat …
Thx u mom C
Nama : xtin
Nama anak : Sam
Ig : xtin_and_sam
With love from us
Xtin and Sam
Huhuhu Sammmmmm aku tuh kagum banget kalau liat IG nya luar biasa semua kegiatan diikutin sampai selesai. Sam si ceria dan mamanya yang luar biasa humble. Hugssss and me love you both. Thanks Mom C sudah sharing cerita manis ini dan juga metode montessori yang menemani Arka dan Anya bertumbuh
sama-sama mom, saya juga termotivasi lagi dan thankful Mom Xtin sudah berbagi untuk saling support dengan kita semua. Semangat dan stay healthy terus ya!