Berawal dari kejenuhan mata memandang disaat anak hanya berkutat pada mobil, pistol, bola, robot dan seputaran itu-itu saja, jadilah saya getol mencari ide bermain. Bersua dengan ide bermain ala montessori, disitulah mata, pikiran dan hati  saya mulai terbuka lebar, bahwa dunia anak tidak sebatas robot dan kawan-kawannya. Semua yg ada disekitar lingkungan kita, bisa menjadi permainan yg sangat bermanfaat bila dikemas secara apik. Dari sini pula, saya mengenal metode montessori, yang pas dan tepat untuk saya terapkan ke anak-anak di usia dini saat ini. Alif yang dulu bossy perintah ini itu, tantrum tiba-tiba suka pukul lempar banting sana sini, cepat bosan, selfish dan suka menyerah karena tidak sabaran. Makin hari alif bisa lebih mandiri, bisa mengkoordinasikan pikiran, hati dan anggota tubuhnya dengan baik, rasa ingin tahunya lebih tinggi, mau mendengar memahami dan kerjasama, Minat akan buku makin Wow,Kosakata terus bertambah, imajinasi makin luar biasa. “Because the imagination is more important than any knowledge” Kognitif, afektif, sensorik, dan motoriknya lebih berkembang dengan baik. Syukur alhamdulillah… Bagi saya sendiri, jauh lebih mengenal karakter alif, apa yang dia suka dan tidak suka, dan mana yg ia sudah siap serap dan belum siap serap. Tidak hanya Alif, sayapun juga ikut belajar. Jauh lebih sabar dan tekun dalam mendidik anak serta menikmati proses yang ada. Saya semakin terpacu untuk menjadi potret orang tua yang positif dan jadi sumber informasi utama untuk anak. Bagi kami, IMC merupakan wadah informasi, motivasi, kreasi, dan interaksi yang berharga  seputar education dan parenting tentunya. Terbantu punya kegiatan rutin untuk bermain sambil belajar dengan anak melalui jadwal homeschool atau challenge setiap bulannya. Dan sekaligus “energy booster” keluarga Indonesia. Thank you so much Indonesia Montessori^^