FAQ (Frequently Asked Questions)
Pertanyaan-Pertanyaan yang Sering Ditanyakan Seputar Montessori :
* Apa yang dimaksud “Follow The Child” ?
Apa sih yang dimaksud dengan “Follow The Child” apakah maksudnya kita harus mengikuti semua kemauan anak dll? Mungkin banyak Mommies & Daddies yang agak bingung sama moto yang satu ini…maksud “Follow The Child” disini BUKAN mengikuti semua kemauan anak lantas membuat anak menjadi manja, spoiled, dll, dsb…Salah kaprah. Yang dimaksud adalah Mengikuti kemauan dan ketertarikan anak pada saat tertentu, untuk selanjutnya dibuatkan/ dipersiapkan kegiatan (termasuk invitation to play dll) Yang berkaitan dan berhubungan dengan ketertarikan anak saat itu. Jadi misalkan, sebagai orang tua / guru kita mengobservasi dan memperhatikan ketertarikan anak saat itu, katakan si kecil sedang tertarik dengan berbagai kendaraan bermotor? Nah tugas kita sebagai orang tua dan guru ataupun pengasuh adalah inkorporasi ketertarikan anak saat itu dengan kombinasikan dengan kegiatan yang kita sediakan. Otomatis anak akan lebih senang dan tertarik untuk melakukan kegiatan dan eksplorasi 🙂
* Apa yang dimaksud dengan “Sensitive Periods” alias Periode Sensitif ?
Periode Sensitif seorang anak berbeda dengan anak lainnya, dan TIDAK WISE bila kita membandingkan sensitive periods setiap anak….Jadi menurut pengamatan Doktor Maria Montessori, setiap anak memiliki waktu dan periode sensitif yang berbeda-beda pada setiap aktifitas. Kurun waktu / Jendela waktu periode sensitif ini juga berlangsung berbeda-beda. Ada yang beberapa hari, ada yang berbulan-bulan, ada yang bertahun-tahun….maka dari itu, jangan lah pernah membandingkan anak-anak…itu akan membuat anda stress sendiri!
Contoh, pada usia 20-23 bulanan C sedang suka-sukanya main Jigsaw Puzzle, dan karena saya melihat dan memantau perkembangan C saat itu apabila diberikan jigsaw dia sangat Eager dan semangat untuk menyelesaikannya dll, MommyC menyambut baik periode sensitif tersebut dengan sebisa mungkin menyiapkan alat peraga dan fasilitas yang ada…karena MommyC sadar bahwa sensitive period itu bisa datang dan pergi kapan saja…dan pada masa-masa periode ini, anak akan dengan cepat menangkap semua hal yang berbau-bau dan berhubungan dengan niche yang sedang menjadi fokusnya. Katakan contoh lain, si B lagi suka banget sama angka…kemana-mana yang dia perhatikan hanya angka, dll nah saat inilah tepat bila Mom Perhatikan untuk menyiapkan kegiatan yang berkaitan dengan angka, karena pada saat itu, B pasti merespons dengan baik dan antusias.
* Apa yang dimaksud dengan “The Prepared Environment” ?
The Prepared Environment adalah keadaan dimana ruang aktifitas anak di buat kondusif untuk proses eksplorasi anak. Selain itu dapat diterapkan di ruangan-ruangan lain juga di mana intinya furnitur, dll diusahakan di buat aksesibel untuk anak sehingga mendukung kemandirian anak. Kursi dan Meja pun di sesuaikan dengan tinggi anak sehingga anak merasa betah dan belong untuk melakukan kegiatan sehari-harinya. Hal ini penting, karena kita sendiri orang dewasa tidak dapat beraktifitas dengan maksimal kan kalau menggunakan sesuatu yang tidak sesuai dengan ukuran kita? Selain itu the prepared environment juga dapat meliputi keadaan yang mendukung pada saat proses aktifitas.TV dimatikan, lagu yang sesuai dan mendukung, lingkungan yang cukup bersih dan indah dan menarik perhatian anak.
* Mengapa dalam melakukan “Practical Life Skills” (Kegiatan Keterampilan Hidup) dianjurkan menggunakan “Child Size Real Objects” ?
Pada dasarnya Doktor Montessori menjunjung tinggi prinsip “Child Size Real Objects” dimana anak-anak pada kegiatan sehari-hari dianjurkan menggunakan barang-barang real yang terbuat dari gelas, keramik, kayu, metal, dll…Terutama dalam kegiatan Keterampilan Hidup (Practical Life) seperti menuang, transfer dll. Karena denga menggunakan benda real, anak dapat mengerti sifat setiap materi tersebut, seperti gelas bisa pecah jadi harus lebih berhati-hati , kayu memiliki urat-urat kayu dan tidah mudah pecah, dan juga anak akan lebih tertarik dan percaya diri apabila diberi kesempatan untuk menggunakan benda yang sama dengan orang lain disekitarnya. Pastikan benda-benda ini kecil dan pas di tangan di kecil, maka itu carilah benda yang pas dengan tangan si anak.
* Apa sih Kegunaaan Kegiatan Permaianan Sensori?
Banyak dari kegiatan kami merupakan kategori dari permainan Sensori, permainan ini berguna untuk melatih / mengasah kepekaan indera pada anak (penglihatan , penciuman, perabaan, pengecap dan pendengaran). Anak-anak belajar lebih banyak saat mereka merasakan, menyentuh dan eksplorasi sendiri menggunakan indera mereka. Kegiatan ini berguna juga untuk mengasah kemampuan kognitif anak dimana termasuk diantaranya adalah problem solving dan juga decision making. Selain itu juga mengasah kemampuan verbal anak , karena dalam permainan ini anak dapat belajar kata-kata baru yang disertai langsung dengan pengalaman hands on nya, katakan bermain DIY Flubby Jelly yang dingin, anak dapat merasakan dan ingat bahwa DINGIN itu seperti ini rasanya. Selain itu permainan ini dapat dikombinasikan dengan kegiatan lainnya seperti mencapit menggunakan tweezer, transfer dll dimana mengasah kemampuan motorik halus anak. Kemampuan ini penting karena secara tidak langsung nantinya akan berguna pada saat anak belajar menulis . Nah dengan demikian, MomC lebih sering mengaja C main sensori, dll ketimbang “ngajarin” C menulis dari usia sedini ini..karena saya percaya, when he is ready, he is ready…!
mom, ini keren banget. Imajinasi sy jd liar krn denger konsep dan kata ‘prepared environment’. this is really great! Hatur nuhun 🙂
makasiii Fufuuu 🙂
Thanks a lot for sharing!