Dear IMC-ers, beberapa saat lalu C dan momC melakukan percobaan sains sederhana yang sangat mudah disiapkan di rumah. Awalnya C sendiri sudah sering membantu momC memasak dan membuka telur jadi ia tahu bahwa telur itu kulitnya mudah retak dan kita perlu hati-hati saat handling telur. MomC ajak C melakukan percobaan sains simpel ini “C do you want to make a Bouncy Egg?” C agak bingung dan bertanya-tanya mungkin ia bingung yaaaa mana mungkin telur yang mudah retak itu bisa “bounce” seperti bola?
C menuangkan cuka yang ditetesi pewarna makanan ke suatu wadah. C memilih warna hitam (wow okay…) dan setelah itu perlahan C masukan telurnya. Nah silahkan direndam selama 2 hari dan 2 malam ya, lalu kami tinggal pergi dan minta C untuk menunggu sampai lusa. Jangan lupa di rendam sampai penuh ya, ini momC tambahkan lagi cuka nya supaya seluruh permukaan kulit telurnya tertutup cairan cuka.
Keesokan harinya perlahan-lahan kami keluarkan telur yang sudah direndam sepanjang malam dan jadi seperti ini, kami bubuhi juga glitter tentunya.
MomC mengajak C untuk menekan-nekan dan merasakan tekstur telur yang baru “si Bouncy Egg”. Nah tekstur telurnya sekarang jadi kenyal dan halus. Hal ini terjadi karena kulit telur yang mengalami kandungan kalsium karbonat bereaksi dengan asam asetat di dalam cuka. Lucu ya teksturnya sekarang! yuk C coba kita lempar “bounce…bounce…bounceee!”
Baru di lempar-lempar ringan, C terlalu excited dan terlalu kencang megangnya jadi begini deh, ta….daaaa..keluar isi nya hahaha..ya udah besok-besok buat lagi beberapa sekaligus. Yang pasti percobaan kami sudah sukses membuktikan bahwa kulit telur mengandung kalsium karbonat . Bahwa cuka (vinegar) melarutkan kulit telur dan menghasilkan gas karbon dioksida (gelembung-gelembung di sekitar telur).
YUk dicoba, rencana kami mau mencoba berbagai percobaan sains telur lainnya dengan kondisi yang berbeda lagi nanti !