Dear IMC Mommies, beberapa saat yang lalu pihak Zetizen dari harian Jawa Pos menghubungi Tim IMC dan meminta pandangan saya  tentang generasi Z (Generasi kelahiran 1995-2010). Hmm terus terang pertanyaan interview kali ini membuat saya berpikir cukup lama ya karena meskipun saya sendiri termasuk kategori generasi Y, saya memiliki adik yang masuk kategori GenZ (kelahiran tahun 2000), jadi saya cukup bisa relate dengan riset yang tim Zetizen lakukan . Selain itu sayapun jadi seperti berpikir-pikir lebih banyak tentang generasi Alpha , yakni C yang termasuk generasi Alpha…wah nanti apalagi ya? hehe anyhow, good job untuk tim Zetizen , Jawa Pos yang berhasil melakukan polling, riset dll dan merangkum secara menarik dan informatif mengenai generasi Z. Yuk kita simak info yang didapatkan dari hasil poling dan interview tim Zetizen dari Jawa Pos mengenai generasi Z. Selain itu yuk dengar juga berbagai pandangan dari Catherine Haryasyah – Microsoft Asia Pacific, Keenan Pearce , Co-founder Makna Creative yang juga salah satu pemenang Influence Asia Award 2015 kemarin dan tentunya saya sendiri sebagai perwakilan orang tua dan edukator 🙂
Selain itu bisa dilihat juga Evita Nuh , seorang fashion blogger berusia 17 tahun yang sukses dan mendapat penghargaan internasional di bidangnya serta Joey Alexander, pemusik jenius asal Indonesia berusia 13 tahun ini. Mereka merupakan contoh dari para influencer dari generasi Z. Saya sangat kagum terhadap dedikasi serta kreatifitas kedua anak muda ini uhmm!!! big applause for both of them 🙂
Nge-fans banget sama Joey Alexander, karena kebetulan saya pribadi menyukai Jazz!!
tonton disini ya..
Nah apa sih yang disukai generasi Z? cara pandang mereka? keunggulan mereka? serta cita-cita mereka? wajib diintip karena sebagai orang tua tentunya akan sangat bermanfaat bila kita dapat menyelami apa yang anak kita sukai, pikirkan, cita-citakan kan?
Demikian pandangan saya sendiri terhadap generasi Z dan gadget,
’’Anak yang dilahirkan di era kemajuan teknologi ini sebenarnya sangat beruntung. Mereka bisa dengan cepat mengakses informasi dari berbagai belahan dunia hingga membangun network dengan masyarakat dari berbagai penjuru untuk saling tukar pikiran. Namun, tidak serta-merta mereka disodori gadget sejak dini.
Sebagai ibu dari Caleb Kusumo (3 tahun), saya masih membatasi exposure Caleb dengan gadget. Terutama saat usia 2 tahun pertama. Sebab, saya percaya bahwa pengalaman terbaik bagi anak usia dini adalah segala hal yang disampaikan secara konkret dan langsung dia lakukan.
Interaksi anak usia dini dengan gadget dan sejenisnya lebih baik dibatasi dan harus dipantau. Orang tua generasi Z bisa memilah terlebih dahulu kontennya, dipilih yang sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam keluarga, usia, dll. Sayang jika masa ’golden age’ anak tersebut terpaku pada gadget semata.
Usaha untuk mengoptimalkan potensi generasi Z ini bukan menghindarkannya dari kemajuan teknologi. Tetapi, harus menyeimbangkan juga dengan membuat mereka aktif berkegiatan atau beraktivitas lainnya serta bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Kegiatannya pun beragam dan nggak harus mahal. Saya share di website IndonesiaMontessori.com (IMC) beberapa informasi dan inspirasi mengenai pandangan berkegiatan edukatif bersama anak di rumah.’’
Elvina Lim Kusumo (Founder IMC –IndonesiaMontessori.com)
Untuk pandangan dari Keenan Pearce dan Catherine selanjutnya dapat disimak di Zetizen, Jawa Pos ya!
Nah untuk hasil polingnya dapat disimak disini :
very very useful information indeed! what do you think IMC mommies? semoga artikel ini membantu ya! Thanks tim Zetizen, Jawa Pos atas ulasannya tentang generasi Z yang sangat informatif dan membantu ini !
Aku bangga jdi generasi z..
Kami semua jdi bnyk wawasan ..
Kreatif..
Imajinatif..
And..
Update
Jd gk bakal ketinggalan zmn