Cara Mengenalkan Si Kecil Tentang Uang

Sebagai manusia, hidup kita ini memang tak lepas dari yang namanya uang alias duit ya moms Wkwkwkww… Untuk berbagai hal yang kita perlukan dalam kehidupan sehari-hari, tentu saja perlu uang kan? Mulai dari membayar keperluan bulanan seperti listrik, air, gaji asisten rumah tangga, bayar sekolah dan les anak, hingga makanan dan keperluan lain yang kita konsumsi setiap hari. Belum lagi jika ada keluarga yang sakit atau ada keperluan khusus yang penting lainnya. 

Nah, si kecil memang belum tahu dengan detail darimana sumber uang itu berasal dan bagaimana mengelolanya seperti orang dewasa. Namun anak balita sebetulnya sudah boleh lho anda beritahu atau kenalkan pada uang. Kapan saat yang tepat? Yaitu ketika mereka mulai bisa belajar berhitung secara sederhana. Lalu bagaimana cara simpel mengajarkan makna uang pada balita? Berikut tipsnya ya!

 

  • Kenalkan konsep menabung lewat celengan

 

Ada berbagai bentuk maupun bahan celengan yang jamak dijumpai di berbagai toko. Mulai dari bentuk binatang sampai karakter favorit si kecil. Semuanya lucu dan bisa dijadikan celengan anak memang. Tapi cobalah pilih celengan yang bening sehingga isi uangnya terlihat jelas oleh mata anak anda. Dengan demikian anak akan melihat bagaimana isi celengannya semakin bertambah penuh tiap kali ia menyisihkan sebagian dari uang jajannya ke dalam celengan itu.

 

  • Bantu anak membedakan antara kebutuhan dan keinginan

 

Hal ini harus anda mulai biasakan sedini mungkin lho moms. Tujuannya agar di kemudian hari anak tidak menjadi seorang impulsive buyer. Beritahu si kecil bahwa kebutuhan merupakan hal yang memang perlu dibeli di saat tertentu seperti keperluan sekolah (seragam, buku, alat tulis) di awal tahun pembelajaran atau ketika barang itu sudah rusak atau tak bisa dipakai lagi. Sedangkan keinginan merupakan hal yang bisa diperoleh setelah anak sudah menabung beberapa waktu terlebih dahulu untuk dapat membeli barang keinginan tersebut.

 

  • Berikan contoh

 

Anak-anak terbiasa meniru atau melihat perilaku anda sebagai orangtuanya. Oleh karena itu selalu berperilaku positif ya moms, termasuk dalam urusan mengeluarkan uang. Biasakan untuk berbelanja sesuai daftar belanjaan yang sudah anda buat di rumah sebelum melakukan belanja bulanan (grocery) di supermarket langganan. Lalu ajak si kecil berbelanja bersama berdasarkan list yang sudah dibuat ini. Hal ini untuk menghindari si kecil ‘asal’ memasukkan barang apa saja yang ia inginkan ke dalam troli belanja anda nantinya.

 

 

  • Ajak anak ke bank

 

Seiring dengan perkembangan usia anak, kemampuannya untuk mencerna atau memahami suatu hal tentu juga bertambah. Nah saat itu merupakan waktu yang tepat untuk mengajak ia ke bank serta membukakan ia rekening bank atas namanya sendiri. Layanan tabungan anak ini tentu sudah banyak tersedia di berbagai bank ternama di Indonesia ya. Kenalkan anak pada fungsi kartu ATM dan bagaimana prosedur menabung di bank itu.

 

 

  • Buat tabungan berjangka keluarga

 

Cara ini mengajarkan anak akan prinsip ‘sedikit demi sedikit lama-lama akan menjadi bukit’ dan juga mengajarkan anak akan sebuah proses kesabaran. Misalnya pada liburan kenaikan kelas mendatang, anda dan pasangan akan mengajak anak-anak berwisata ke Yogyakarta. Nah 6 bulan sebelum hari H, ajak seluruh anggota keluarga menabung sebanyak-banyaknya dimana uang itu nantinya akan digunakan untuk membayar biaya perjalanan mulai dari transportasi, akomodasi, biaya selama berkegiatan hingga membeli oleh-oleh untuk sanak keluarga yang tidak ikut. Seru kan?

Waktu C masih lebih kecil hmm ya usia 2-3 tahun, menurut saya C jarang sekali minta ini itu, nah semakin ke sini usia 4-5 tahun saya merasa C lebih aware mungkin ya jadi terkadang ia minta dibelikan ini dan itu…ya ga setiap kali tentunya dan ia cukup terbiasa kok masuk toko lalu keluar ga beli apa-apa hahaa, tapi ada kalanya ia betul-betul ingin sesuatu. Biasanya saya minta C membaca harganya, lalu kalau memang masuk akal saya kabulkan..apalagi kalau berguna. Kalau harganya ga masuk akal dan ga berguna dan tidak diperlukan biasanya saya coba ajak c bernegosiasi . C harga benda A itu 30$ ya, C sudah bisa kan berhitung, kalau 30$ itu berarti C bisa dapat berapa banyak roti? C bisa dapat berapa buku tuh C? dll. Sebetulnya si saya hanya ingin C lebih aware terhadap nilai suatu benda dan supaya ia menyadari bahwa segala sesuatunya itu tidak wajib dimiliki dan tidak selalu harus dimiliki. Menurut saya ini penting sekali di kemudian hari, saya ingin C menjadi anak yang tidak buta finansial dan bisa mengatur keuangannya sendiri , kan begitu kuliah perlu mengatur sendiri nanti…gimana dong kalau lebih besar pasak pada tiang?

Pernah suatu hari C merengek dan argue bilang “Mommy, I think you have 20$….” then I said “I do have 20$ , C.”

Ga masalah mommy ada uang segitu atau tidak, bisa afford atau tidak I think it is out of question, tapi kita belum dan saat ini tidak memerlukan itu. C ingat? ada banyak hal lain yang saat ini lebih penting?

Saya ingin C grew up seperti saya, tidak suka ikut-ikutan trend , barang orang lain , dll. Saya tipe anak yang ga peduli kalau teman saya mau beli mainan baru, tas baru, sepatu baru ya silahkan sookkkk…saya sih merem aja…menurut saya saya ga perlu ya ga perlu. Mungkin handphone saya dulu juga selalu paling bapuk di kuliah hahaahahahahaa ngakak abis kalau ingat ini. But hey, siapa juga sih yang mengharuskan kita ganti hand phone setiap ada keluaran terbaru? unless you use it for your work! that’s another story. 

 

buku parenting montessori bahasa indonesia

Saya sendiri pada dasarnya orang yang cukup melek dan handy dalam mengatur finansial (apa cobaaa gayaaaa dehh…) saya juga sangat suka berhitung (penting banget kan memiliki mathematical minds montessori hehehehe) hahahaa hal ini karena ditularkan oleh suami saya dan yah sebelumnya kan selama kuliah dll harus wajib mengatur sendiri keuangan meskipun tidak sempurna dan banyakan di back up oleh my parents hihihi..tapi setelah menikah saya 100% mandiri yay!! no more parents, jadi saya nurut dan dengerin suami saya deh hehehehe untung dia reasonable. Namun saya juga punya perhitunggan sendiri dan selalu menimbang-nimbang antara wants and needs. Saya ingin C tumbuh menjadi anak yang grounded dan aware ya…berharap dengan ia aware dari kecil nantinya bisa lebih baik dari saya dan ga merepotkan orang tua di kemudian hari hehehee!

 

Nah dan semua hal ini sejalan dengan yang ingin saya terapkan pada C , dengan mengenal value tentunya anak juga secara tidak sadar melatih mathematical mindsnya hehehe…tul kan? #MontessoriWithIMC #IMCMathParty

Leave a Reply

Your email address will not be published.